Lingkungan
bisnis menyangkut beberapa hal sebagai berikut :
1. Lingkungan ekonomi
Lingkungan ekonomi yang menyangkut permintaan untuk produk yang akan dijual. Bagaimana permintaannya saat ini dan masa datang. Apakah permintaan terhadap produk tersebut akan meningkat atau malah menurun.
2. Lingkungan industri
Lingkungan industri diperkirakan karena menyangkut persaingan yang akan dihadapi. Misalnya dalam satu daerah telah cukup banyak pedagang kaki lima, mungkin lebih baik membuat atau mendirikan usaha lain dengan modal yang lebih besar.
3. Lingkungan global
Lingkungan global perlu dipertimbangkan karena globalisasi adalah hal yang tidak dapat ditolak. anda bisa memanfaatkan lingkungan global dengan menggunakan internet untuk mendirikan perusahaan atau berjualan di internet (internet marketing). banyak kebutuhan global yang bisa anda penuhi, misalnya menjual buku di internet, dan menjual jasa perbaikan melalui internet. Internet menjadikan dunia tanpa batas.
Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/investing/2076207-macam-macam-lingkungan-bisnis/#ixzz27v7EDKNN
1. Lingkungan ekonomi
Lingkungan ekonomi yang menyangkut permintaan untuk produk yang akan dijual. Bagaimana permintaannya saat ini dan masa datang. Apakah permintaan terhadap produk tersebut akan meningkat atau malah menurun.
2. Lingkungan industri
Lingkungan industri diperkirakan karena menyangkut persaingan yang akan dihadapi. Misalnya dalam satu daerah telah cukup banyak pedagang kaki lima, mungkin lebih baik membuat atau mendirikan usaha lain dengan modal yang lebih besar.
3. Lingkungan global
Lingkungan global perlu dipertimbangkan karena globalisasi adalah hal yang tidak dapat ditolak. anda bisa memanfaatkan lingkungan global dengan menggunakan internet untuk mendirikan perusahaan atau berjualan di internet (internet marketing). banyak kebutuhan global yang bisa anda penuhi, misalnya menjual buku di internet, dan menjual jasa perbaikan melalui internet. Internet menjadikan dunia tanpa batas.
Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/investing/2076207-macam-macam-lingkungan-bisnis/#ixzz27v7EDKNN
Jelaskan
jenis-jenis lingkungan bisnis?
Lingkungan bisnis
diklasifikasikan kedalam 2 macam, yaitu :
1.
Lingkungan
Internal
Segala sesuatu di dalam orgnisasi / perusahaan yang akan mempengaruhi
organisasi / perusahaan tersebut.
Lingkungan Internal dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu :
Lingkungan Internal dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu :
·
Tenaga kerja
(Man)
·
Modal (Money)
·
Material/bahan
baku (Material)
·
Peralatan/perlengkapan
produksi (Machine)
·
Metode (Methods)
Lingkungan internal ini biasanya digunakan untuk menentukan Strength(kekuatan)
perusahaan, dan juga mengetahui Weakness (kelemahan) perusahaan.
2. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Lingkungan Mikro
Dimana perusahaan dapat melakukan aksi – reaksi terhadap faktor – faktor penentu Opportunty (peluang pasar) dan juga Threat (ancaman dari luar).
Faktor-faktor yang mempengaruhi :
2. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Lingkungan Mikro
Dimana perusahaan dapat melakukan aksi – reaksi terhadap faktor – faktor penentu Opportunty (peluang pasar) dan juga Threat (ancaman dari luar).
Faktor-faktor yang mempengaruhi :
·
Pemerintah
·
Pemegang saham
·
Kreditor
·
Pesaing
·
Public
·
Pemasok
·
Konsumen.
b. Lingkungan Makro
Dimana perusahaan hanya dapat merespon lingkungan di luar perusahaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi :
Dimana perusahaan hanya dapat merespon lingkungan di luar perusahaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi :
·
Lingkungan
ekonomi
·
Lingkungan
teknologi
·
Lingkungan
pemerintahan
·
Lingkungan sosial
kultur
·
Lingkungan global
·
Teknologi dan
informasi.
Jenis Lingkungan Bisnis
Menurut
Emery & Trist, ada empat jenis lingkungan bisnis yang bermula dari entitas
relatif tertutup ke entitas yang relatif terbuka. Keempat entitas usaha itu
adalah: Placid – randomized
Environment, Placid-cluster Environment, Disturbed-reactive Environment,dan Turbulent
Environment. Berikut ini diuraikan karakteristik dari tiap entitas
bisnis tersebut. Keempat level entitas bisnis juga menggambarkan perkembangan
sisi kompleksitas transaksi bisnis dan interaksi internal maupun eksternal
pelaku bisnis dengan lingkungan usaha.
1. Placid-randomized Environment
Pasar dalam entitas ini adalah perfect competition. Karakteristik perfect competition tidak ditemukan dalam dunia nyata. Konsep ini diciptakan oleh ahli ekonomi untuk memperlihatkan bagaimana jika perekonomian sepenuhnya ditentukan oleh mekanisme pasar; diatur sepenuhnya oleh the invisible hands. Ada pun sejumlah asumsi dikenakan pada pasar perfect competition sebagai berikut:
- Pelaku bisnis serba tahu (memiliki perfect knowledge) sehingga informasi yang dimiliki bersifat simetris.
- Produk yang dijual bersifat homogen
- Sumberdaya bisa berpindah-pindah dan dibagi-bagi tanpa biaya
- Merupakan kompetisi atomistic dan random
- Bebas masuk maupun keluar (berdiri maupun bangkrut)
- Bebas biaya transaksi (zero)Kalau semua asumsi ini terpenuhi, ekonomi dapat diatur oleh mekanisme pasar. Impossible bukan?!
Karena serba tahu, pelaku bisnis cukup memantau saja. Berhubung skala bisnis masih kecil, untuk survive, adaptasi hanya membutuhkan proses pembelajaran dari transaksi eksternal. Tak ada yang mempersulit, semuanya berada di tangan sendiri (controllable). Proses bisnisnya adalah flow/Process Productivity yang diperhitungkan melalui output per unit dibagi input.
Dalam entitas ini, interaksi dan transaksi melulu bersifat ekonomis, relatif tidak berubah (statis). Permintaan (demand) tersebar secara acak, perubahan terjadi dengan lambat, ketidakpastian kecil. Karena perubahan sangat lambat dan acak, pengambilan keputusan manajerial jarang mempertimbangkan faktor lingkungan.
Sudah adakah isu Good Corporate Governance (GCG)?Dalam entitas bisnis ini, tak ada yang mempersulit, semuanya relatif terkontrol dan berada dalam tangan sendiri. Tia sangat akuntabel karena tidak ada perbedaan antara owner dan manajer. Dan berhubung tia memiliki perfect knowledge, bisnis sangat transparan. Responsibility pun tak teragukan karena investasi umumnya berasal dari modal sendiri. Jadi, di entitas ini, belum ada isu GCG.
Karakteristik akuntansi:
- Karena belum ada transaksi internal, yang dibutuhkan hanya financial accounting
- Berhubung harga adalah given, kinerja entitas hanya bergantung pada efisiensi internal yang terkendali
- Tidak ada opportunity costs/benefits- Karena apa yang diharapkan selalu menjadi kenyataan, entitas usaha belum membutuhkan sistem anggaran maupun rencana. Seperti Adam dan Hawa di Taman Eden, semua tersedia, tidak butuh rencana. Bila orang katakan: “Percuma bikin rencana kalau masa depan uncertainty”. Terbalik! Justru dalam situasiuncertainty, rencana dibutuhkan. Kondisi ini menimpa entitas-entitas seperti dipaparkan berikut ini.
2. Placid-cluster Environment
Di sini berlaku pasar imperfect competition, mulai berkenalan dengan transaksi internal dan struktur hirarki. Entitas mulai membutuhkan strategi tentang tujuan/target yang ingin dicapai dan menyusun taktik untuk mewujudkannya. Di samping proses pembelajaran dari transaksi eksternal, entitas butuh proses perencanaan karena adanya factor uncertainty.Dalam entitas sebelumnya, full capacity pasti tercapai karena skala yang kecil. Tetapi entitas kedua ini (karena skala lebih besar) membutuhkan taktik untuk memaksimalkancapacity. Di sini dapat terjadi perbedaan antara realisasi dengan target yang diinginkan. Jika produktivitas melebihi target, entitas bisa peroleh opportunity benefit. Sebaliknya bila kurang dari target akan menimbulkan opportunity cost. Maka dikenal istilah bounded productivity; produktivitas terikat (realisasi minus target)
Dalam entitas ini, interaksi dan transaksi mulai mempertimbangkan faktor sosial-budaya (di samping motif ekonomi). Kompleksitas, size, dan transaksi makin bertambah. Tuntutan perubahan ada, namun tidak dalam artian drastis atau cepat. Untuk survival, di samping proses pembelajaran (interaksi lingkungan ekternal ke internal), entitas membutuhkan proses perencanaan (interaksi lingkungan internal ke eksternal). Permintaan lebih berkelompok daripada acak. Ini berarti gaya-gaya (forces) dalam lingkungan bertautan satu sama lain. Para penyalur dapat bergabung untuk membentuk suatu powerful coalition. Dalam entitas ini, faktor lingkungan harus lebih banyak dipelajari (daripada entitasrandomized) sehingga organisasi dalam lingkungan itu termotivasi untuk melakukan perencanaan jangka panjang dan struktur perusahaan cenderung tersentralisasi. Di samping faktor market, entitas mulai mempertimbangkan lingkungan non-market.
Apakah di sini sudah ada isu GCG?
Lingkungan memang sudah berbeda. Kompleksitas dan transaksi pun bertambah. Fairnessdan accountability mungkin sedikit relevan demi menciptakan nilai kredibilitas pada bank. Dalam aspek transparansi, kendati bukan lagi serba tahu (seperti perfect competition), namun belum terlalu kompleks sehingga membutuhkan transparansi. Dengan kata lain, apa yang dilakukan bawahan masih relatif terkontrol. Jadi, belum ada isu GCG yang menuntut perhatian.
Karakteristik Akuntansi
- Berhubung sudah ada transaksi internal, maka seiring perkembangan skala usaha, mulai dibutuhkan akuntansi manajemen, termasuk pula system anggaran. Berbeda dari akuntansi tradisional, akuntansi manajemen mencatat baik transaksi eksternal maupun internal. Manajemen akuntansi menciptakan system alokasi sumberdaya yang efisien misalnya melalui transfer pricing, penilaian proyek berdasar kriteria payback period, NPV, IRR, dll.
- Pasar yang tidak lagi sempurna memerlukan perencanaan dan pengendalian keuangan melalui financial budgeting. Namun berhubung territory, lini produk, dan sumberdaya belum terlalu luas, budgeting masih sederhana.
- Sejauh rencana masuk akal, aggregate net opportunity cost/benefit dapat dihitung
3. Disturbed-reactive Environment.
Dalam entitas ini, berlaku pasar oligopolistic competition. Di samping bersifat ekonomis dan sosial-budaya, transaksi dan interaksi meluas ke faktor politis. Aspek lingkungan non-market makin menuntut perhatian. Satu atau lebih organisasi pesaing dalam lingkungan mungkin cukup besar untuk mempengaruhi. Jika terdapat hanya beberapa pemain, bisa jadi muncul bahaya kartel di mana pemain-pemain membuat kesepakatan menentukan harga bersama dan menghentikan peperangan. Arena persaingan menuntut fleksibilitas untuk survive dan struktur organisasi cenderung desentralisasi.
Di samping proses pembelajaran dan perencanaan, untuk dapat survive, bisnis mulai harus menambah proses sistem untuk menciptakan interaksi internal terbaik. Konsep produktivitas berubah menjadi konsep produktivitas sistemik. Ukurannya adalahbenchmarking ke sistem (competitor) terbaik. Misalnya dalam hal defect, delivering time, customer service, dll.
Sudah adakah isu GCG?
Di sisi fairness, berhubung sudah memasuki interaksi politis, entitas ini mulai membentuk lobi-lobi bisnis-politis. Pelaku mulai menanamkan power dalam kebijakan birokrat, pembuatan undang-undang, atau peraturan pemerintah berkaitan dengan kepentingan bisnis. Skala bisnis belum sampai borderless sehingga negara/birokrat masih bisa menentukan undang-undang yang disepakati bersama pelaku usaha. Isu transparansi pun belum menonjol karena pemerintah masih bisa mengontrol dengan pelbagai mekanisme hukum. Isu GCG sudah mulai bertiup, tetapi masih dalam skala tidak terlalu besar.
Karakteristik akuntansi:
- Transaksi internal menjadi semakin kompleks
- Validitas financial accounting semakin perlu diteliti berhubung operating cycle yang semakin panjang
- Stakeholders semakin meluas, tidak hanya terbatas pada owner
- Diperlukan segmentasi organisasi secara berjenjang menurut otoritas
- Span of control yang terbatas menuntut perlunya management control system danresponsibility accounting- Keunggulan daya saing ditentukan oleh efisiensi yang tergantung pada kinerja sistem internal yang menghasilkan value added.
Meskipun kapitalis, campur tangan pemerintah sebagai wasit masih diperlukan. Pertemuan antara dua kepentingan; big business dan big labor, bisa saja menimbulkan chaos. Perlu penengah Big Government seraya mempertahankan keseimbangan peranan karena konsep kapitalis menghendaki intervensi pemerintah diminimalisasi.
4. Turbulent EnvironmentDi lingkungan ini berlaku pasar hyper competition. Di samping mencakup tiga proses yang dikenal dalam entitas-entitas sebelumnya, lingkungan yang amat ganas dan kompleks ini harus mempertimbangkan proses lingkungan (interaksi eksternal vs eksternal). Aspek non-market menjadi makin penting. Peningkatan kompleksitas dan interaksi membawa entitas ini meluas ke skala global.
Lingkungan turbulen merupakan lingkungan yang paling dinamik dengan ketidakpastian terbesar. Perubahan selalu terjadi dan unsur-unsur dalam lingkungan saling terkait satu sama lain. Dengan perubahan bersama-sama , unsur-unsur dalam lingkungan menciptakancompounded changes effect terhadap perusahaan. Pada lingkungan yang turbulen perusahaan mungkin harus selalu mengembangkan produk-produk dan jasa-jasa baru sebagai dasar untuk survive. Juga harus selalu mengevaluasi hubungannya dengan competitor. Orientasi lebih diarahkan pada aliansi daripada kompetisi. Perhatian besar juga ditujukan pada manajemen hubungan dengan pelanggan (CRM) dan pemasok (SCM).
Adakah isu GCG? Pasti! Ukuran fairness bukan lagi terbatas pada kebijakan nasional melainkan global. Accountability pun disesuaikan dengan standar internasional. Entitas yang berorientasi jauh ke depan serta-merta harus berkiblat global. Tanpa standar yang berlaku universal, investor asing tidak akan tertarik untuk berinvestasi. Disinilah isu GCG mendapat perhatian besar.
Karakteristik akuntansi:
- Financial accounting mengalami kesulitan untuk mengukur intangible assets. Kaplan menyimpulkan bahwa organisasi di era 2000-an terdiri dari 10-15% tangible assets dan 85-90% intangible assets. Financial accounting tidak memadai lagi karena yang dicatat hanyatangible assets. Misalnya: biaya pendidikan atau training dicatat sebagai expense. Padahal aktivitas ini menaikkan nilai perusahaan, tapi nilai tambah ini tidak masuk ukuran dalam laporan keuangan financial accounting.
- Karena lingkungan borderless, stakeholders pun makin heterogen
- Definisi management accounting mengalami modifikasi; tidak terbatas pada data dan informasi keuangan.
- Yang penting bukanlah accounting biaya, melainkan manajemen biaya.
- Visi dan strategi dijabarkan secara hirarkis hingga ke bawah (personal objectives) dengan rangkaian sebab-akibat yang jelas (lead and lag indicators)
Menurut Prahalad dan Hamel, ada banyak factor yang menyebabkan perubahan lingkungan yang menciptakan tekanan untuk mengadakan pemikiran ulang yang radikal untuk menghadapi globalisasi. Faktor-faktor itu antara lain:
- Deregulasi
- Perubahan struktur
- Excess capacity (apa yang diproyeksikan jauh dari kenyataan)
- Merger dan akuisisi
- Kepedulian terhadap lingkungan (mis: isu global warming)
- Perubahan ekspektasi customer
- Technological discontinuities
- Emergent of trading blocks
- Global competition
- Makin mengecilnya proteksionisme
Perubahan yang dituntut bukan hanya struktur, tetapi juga kultur dan sistem. Jika era lama berlaku “The Big is beautiful”, di lingkungan global menjadi “The small is beautiful”.Konsep yang trend adalah “lean”; bagaimana organisasi dibuat “langsing”; buang lemak agar bisa lari kencang di era globalisasi. Transformasi ini diwujudkan dengan delayering danoutsourcing. Sistem kembali ke mekanisme pasar. Perbandingan tuntutan perubahan sebelum dan sesudah lingkungan turbulent tergambar berikut ini:
Pre-turbulance:
- transaksi internal berbasis otoritas; top-down (aba-aba dari atas)
- investasi menonjol dalam tangible asset
- mengukur secara financial
- pre-operating cost dalam mass production belum dominan sehingga yang dikontrol adalah biaya operasional
- laporan bersifat fragmentaris (unbalanced scorecard)
Turbulance:
- transaksi internal berbasis proses/aktivitas
- investasi menonjol dalam intangible asset
- ukuran financial dan non-financial
- pre-operating cost dalam mass production menjadi makin mahal sehingga yang dikontrol adalah biaya pra-operasional
- laporan terintegrasi dengan visi dan strategi organisasi (balanced scorecard)
Dalam lingkungan turbulent, penting untuk melihat strategi secara holistik. Visi, misi, dan strategi harus diturunkan (cascading) dari level corporate, divisi, unit bisnis strategi, hingga personal. Perubahan lingkungan yang drastis menuntut perubahan paradigma, visi-misi-strategi, sistem maupun kultur organisasi.
Perubahan paradigma:
Lama: Baru:
Competition Coopetition
Hirarkis Network
Mekanistik Organismik
Otokratis Partisipatif
Konfrontasi ko-eksistensi
Perubahan visi, misi, dan strategi:
Lama: Baru:
Production oriented Consumption oriented
Owners oriented Stakeholders oriented
Promoting perfect Sustaining economic rent
Competition
Perubahan struktur:
Lama: Baru:
Hirarkis Networking
Authority-based vertical Process-based horizontal
Rigidity Flexibility
Perubahan system:
Lama: Baru:
Mekanistik Organismik
Sequential Simultan
Analytical Configurational
Intertemporal Spatial
Perubahan kultur:
Lama: Baru:
Autocratic confrontatif Partisipatif ko-eksistensi
Intermediation Deintermediation
Disintegrasi Integrasi
1. Placid-randomized Environment
Pasar dalam entitas ini adalah perfect competition. Karakteristik perfect competition tidak ditemukan dalam dunia nyata. Konsep ini diciptakan oleh ahli ekonomi untuk memperlihatkan bagaimana jika perekonomian sepenuhnya ditentukan oleh mekanisme pasar; diatur sepenuhnya oleh the invisible hands. Ada pun sejumlah asumsi dikenakan pada pasar perfect competition sebagai berikut:
- Pelaku bisnis serba tahu (memiliki perfect knowledge) sehingga informasi yang dimiliki bersifat simetris.
- Produk yang dijual bersifat homogen
- Sumberdaya bisa berpindah-pindah dan dibagi-bagi tanpa biaya
- Merupakan kompetisi atomistic dan random
- Bebas masuk maupun keluar (berdiri maupun bangkrut)
- Bebas biaya transaksi (zero)Kalau semua asumsi ini terpenuhi, ekonomi dapat diatur oleh mekanisme pasar. Impossible bukan?!
Karena serba tahu, pelaku bisnis cukup memantau saja. Berhubung skala bisnis masih kecil, untuk survive, adaptasi hanya membutuhkan proses pembelajaran dari transaksi eksternal. Tak ada yang mempersulit, semuanya berada di tangan sendiri (controllable). Proses bisnisnya adalah flow/Process Productivity yang diperhitungkan melalui output per unit dibagi input.
Dalam entitas ini, interaksi dan transaksi melulu bersifat ekonomis, relatif tidak berubah (statis). Permintaan (demand) tersebar secara acak, perubahan terjadi dengan lambat, ketidakpastian kecil. Karena perubahan sangat lambat dan acak, pengambilan keputusan manajerial jarang mempertimbangkan faktor lingkungan.
Sudah adakah isu Good Corporate Governance (GCG)?Dalam entitas bisnis ini, tak ada yang mempersulit, semuanya relatif terkontrol dan berada dalam tangan sendiri. Tia sangat akuntabel karena tidak ada perbedaan antara owner dan manajer. Dan berhubung tia memiliki perfect knowledge, bisnis sangat transparan. Responsibility pun tak teragukan karena investasi umumnya berasal dari modal sendiri. Jadi, di entitas ini, belum ada isu GCG.
Karakteristik akuntansi:
- Karena belum ada transaksi internal, yang dibutuhkan hanya financial accounting
- Berhubung harga adalah given, kinerja entitas hanya bergantung pada efisiensi internal yang terkendali
- Tidak ada opportunity costs/benefits- Karena apa yang diharapkan selalu menjadi kenyataan, entitas usaha belum membutuhkan sistem anggaran maupun rencana. Seperti Adam dan Hawa di Taman Eden, semua tersedia, tidak butuh rencana. Bila orang katakan: “Percuma bikin rencana kalau masa depan uncertainty”. Terbalik! Justru dalam situasiuncertainty, rencana dibutuhkan. Kondisi ini menimpa entitas-entitas seperti dipaparkan berikut ini.
2. Placid-cluster Environment
Di sini berlaku pasar imperfect competition, mulai berkenalan dengan transaksi internal dan struktur hirarki. Entitas mulai membutuhkan strategi tentang tujuan/target yang ingin dicapai dan menyusun taktik untuk mewujudkannya. Di samping proses pembelajaran dari transaksi eksternal, entitas butuh proses perencanaan karena adanya factor uncertainty.Dalam entitas sebelumnya, full capacity pasti tercapai karena skala yang kecil. Tetapi entitas kedua ini (karena skala lebih besar) membutuhkan taktik untuk memaksimalkancapacity. Di sini dapat terjadi perbedaan antara realisasi dengan target yang diinginkan. Jika produktivitas melebihi target, entitas bisa peroleh opportunity benefit. Sebaliknya bila kurang dari target akan menimbulkan opportunity cost. Maka dikenal istilah bounded productivity; produktivitas terikat (realisasi minus target)
Dalam entitas ini, interaksi dan transaksi mulai mempertimbangkan faktor sosial-budaya (di samping motif ekonomi). Kompleksitas, size, dan transaksi makin bertambah. Tuntutan perubahan ada, namun tidak dalam artian drastis atau cepat. Untuk survival, di samping proses pembelajaran (interaksi lingkungan ekternal ke internal), entitas membutuhkan proses perencanaan (interaksi lingkungan internal ke eksternal). Permintaan lebih berkelompok daripada acak. Ini berarti gaya-gaya (forces) dalam lingkungan bertautan satu sama lain. Para penyalur dapat bergabung untuk membentuk suatu powerful coalition. Dalam entitas ini, faktor lingkungan harus lebih banyak dipelajari (daripada entitasrandomized) sehingga organisasi dalam lingkungan itu termotivasi untuk melakukan perencanaan jangka panjang dan struktur perusahaan cenderung tersentralisasi. Di samping faktor market, entitas mulai mempertimbangkan lingkungan non-market.
Apakah di sini sudah ada isu GCG?
Lingkungan memang sudah berbeda. Kompleksitas dan transaksi pun bertambah. Fairnessdan accountability mungkin sedikit relevan demi menciptakan nilai kredibilitas pada bank. Dalam aspek transparansi, kendati bukan lagi serba tahu (seperti perfect competition), namun belum terlalu kompleks sehingga membutuhkan transparansi. Dengan kata lain, apa yang dilakukan bawahan masih relatif terkontrol. Jadi, belum ada isu GCG yang menuntut perhatian.
Karakteristik Akuntansi
- Berhubung sudah ada transaksi internal, maka seiring perkembangan skala usaha, mulai dibutuhkan akuntansi manajemen, termasuk pula system anggaran. Berbeda dari akuntansi tradisional, akuntansi manajemen mencatat baik transaksi eksternal maupun internal. Manajemen akuntansi menciptakan system alokasi sumberdaya yang efisien misalnya melalui transfer pricing, penilaian proyek berdasar kriteria payback period, NPV, IRR, dll.
- Pasar yang tidak lagi sempurna memerlukan perencanaan dan pengendalian keuangan melalui financial budgeting. Namun berhubung territory, lini produk, dan sumberdaya belum terlalu luas, budgeting masih sederhana.
- Sejauh rencana masuk akal, aggregate net opportunity cost/benefit dapat dihitung
3. Disturbed-reactive Environment.
Dalam entitas ini, berlaku pasar oligopolistic competition. Di samping bersifat ekonomis dan sosial-budaya, transaksi dan interaksi meluas ke faktor politis. Aspek lingkungan non-market makin menuntut perhatian. Satu atau lebih organisasi pesaing dalam lingkungan mungkin cukup besar untuk mempengaruhi. Jika terdapat hanya beberapa pemain, bisa jadi muncul bahaya kartel di mana pemain-pemain membuat kesepakatan menentukan harga bersama dan menghentikan peperangan. Arena persaingan menuntut fleksibilitas untuk survive dan struktur organisasi cenderung desentralisasi.
Di samping proses pembelajaran dan perencanaan, untuk dapat survive, bisnis mulai harus menambah proses sistem untuk menciptakan interaksi internal terbaik. Konsep produktivitas berubah menjadi konsep produktivitas sistemik. Ukurannya adalahbenchmarking ke sistem (competitor) terbaik. Misalnya dalam hal defect, delivering time, customer service, dll.
Sudah adakah isu GCG?
Di sisi fairness, berhubung sudah memasuki interaksi politis, entitas ini mulai membentuk lobi-lobi bisnis-politis. Pelaku mulai menanamkan power dalam kebijakan birokrat, pembuatan undang-undang, atau peraturan pemerintah berkaitan dengan kepentingan bisnis. Skala bisnis belum sampai borderless sehingga negara/birokrat masih bisa menentukan undang-undang yang disepakati bersama pelaku usaha. Isu transparansi pun belum menonjol karena pemerintah masih bisa mengontrol dengan pelbagai mekanisme hukum. Isu GCG sudah mulai bertiup, tetapi masih dalam skala tidak terlalu besar.
Karakteristik akuntansi:
- Transaksi internal menjadi semakin kompleks
- Validitas financial accounting semakin perlu diteliti berhubung operating cycle yang semakin panjang
- Stakeholders semakin meluas, tidak hanya terbatas pada owner
- Diperlukan segmentasi organisasi secara berjenjang menurut otoritas
- Span of control yang terbatas menuntut perlunya management control system danresponsibility accounting- Keunggulan daya saing ditentukan oleh efisiensi yang tergantung pada kinerja sistem internal yang menghasilkan value added.
Meskipun kapitalis, campur tangan pemerintah sebagai wasit masih diperlukan. Pertemuan antara dua kepentingan; big business dan big labor, bisa saja menimbulkan chaos. Perlu penengah Big Government seraya mempertahankan keseimbangan peranan karena konsep kapitalis menghendaki intervensi pemerintah diminimalisasi.
4. Turbulent EnvironmentDi lingkungan ini berlaku pasar hyper competition. Di samping mencakup tiga proses yang dikenal dalam entitas-entitas sebelumnya, lingkungan yang amat ganas dan kompleks ini harus mempertimbangkan proses lingkungan (interaksi eksternal vs eksternal). Aspek non-market menjadi makin penting. Peningkatan kompleksitas dan interaksi membawa entitas ini meluas ke skala global.
Lingkungan turbulen merupakan lingkungan yang paling dinamik dengan ketidakpastian terbesar. Perubahan selalu terjadi dan unsur-unsur dalam lingkungan saling terkait satu sama lain. Dengan perubahan bersama-sama , unsur-unsur dalam lingkungan menciptakancompounded changes effect terhadap perusahaan. Pada lingkungan yang turbulen perusahaan mungkin harus selalu mengembangkan produk-produk dan jasa-jasa baru sebagai dasar untuk survive. Juga harus selalu mengevaluasi hubungannya dengan competitor. Orientasi lebih diarahkan pada aliansi daripada kompetisi. Perhatian besar juga ditujukan pada manajemen hubungan dengan pelanggan (CRM) dan pemasok (SCM).
Adakah isu GCG? Pasti! Ukuran fairness bukan lagi terbatas pada kebijakan nasional melainkan global. Accountability pun disesuaikan dengan standar internasional. Entitas yang berorientasi jauh ke depan serta-merta harus berkiblat global. Tanpa standar yang berlaku universal, investor asing tidak akan tertarik untuk berinvestasi. Disinilah isu GCG mendapat perhatian besar.
Karakteristik akuntansi:
- Financial accounting mengalami kesulitan untuk mengukur intangible assets. Kaplan menyimpulkan bahwa organisasi di era 2000-an terdiri dari 10-15% tangible assets dan 85-90% intangible assets. Financial accounting tidak memadai lagi karena yang dicatat hanyatangible assets. Misalnya: biaya pendidikan atau training dicatat sebagai expense. Padahal aktivitas ini menaikkan nilai perusahaan, tapi nilai tambah ini tidak masuk ukuran dalam laporan keuangan financial accounting.
- Karena lingkungan borderless, stakeholders pun makin heterogen
- Definisi management accounting mengalami modifikasi; tidak terbatas pada data dan informasi keuangan.
- Yang penting bukanlah accounting biaya, melainkan manajemen biaya.
- Visi dan strategi dijabarkan secara hirarkis hingga ke bawah (personal objectives) dengan rangkaian sebab-akibat yang jelas (lead and lag indicators)
Menurut Prahalad dan Hamel, ada banyak factor yang menyebabkan perubahan lingkungan yang menciptakan tekanan untuk mengadakan pemikiran ulang yang radikal untuk menghadapi globalisasi. Faktor-faktor itu antara lain:
- Deregulasi
- Perubahan struktur
- Excess capacity (apa yang diproyeksikan jauh dari kenyataan)
- Merger dan akuisisi
- Kepedulian terhadap lingkungan (mis: isu global warming)
- Perubahan ekspektasi customer
- Technological discontinuities
- Emergent of trading blocks
- Global competition
- Makin mengecilnya proteksionisme
Perubahan yang dituntut bukan hanya struktur, tetapi juga kultur dan sistem. Jika era lama berlaku “The Big is beautiful”, di lingkungan global menjadi “The small is beautiful”.Konsep yang trend adalah “lean”; bagaimana organisasi dibuat “langsing”; buang lemak agar bisa lari kencang di era globalisasi. Transformasi ini diwujudkan dengan delayering danoutsourcing. Sistem kembali ke mekanisme pasar. Perbandingan tuntutan perubahan sebelum dan sesudah lingkungan turbulent tergambar berikut ini:
Pre-turbulance:
- transaksi internal berbasis otoritas; top-down (aba-aba dari atas)
- investasi menonjol dalam tangible asset
- mengukur secara financial
- pre-operating cost dalam mass production belum dominan sehingga yang dikontrol adalah biaya operasional
- laporan bersifat fragmentaris (unbalanced scorecard)
Turbulance:
- transaksi internal berbasis proses/aktivitas
- investasi menonjol dalam intangible asset
- ukuran financial dan non-financial
- pre-operating cost dalam mass production menjadi makin mahal sehingga yang dikontrol adalah biaya pra-operasional
- laporan terintegrasi dengan visi dan strategi organisasi (balanced scorecard)
Dalam lingkungan turbulent, penting untuk melihat strategi secara holistik. Visi, misi, dan strategi harus diturunkan (cascading) dari level corporate, divisi, unit bisnis strategi, hingga personal. Perubahan lingkungan yang drastis menuntut perubahan paradigma, visi-misi-strategi, sistem maupun kultur organisasi.
Perubahan paradigma:
Lama: Baru:
Competition Coopetition
Hirarkis Network
Mekanistik Organismik
Otokratis Partisipatif
Konfrontasi ko-eksistensi
Perubahan visi, misi, dan strategi:
Lama: Baru:
Production oriented Consumption oriented
Owners oriented Stakeholders oriented
Promoting perfect Sustaining economic rent
Competition
Perubahan struktur:
Lama: Baru:
Hirarkis Networking
Authority-based vertical Process-based horizontal
Rigidity Flexibility
Perubahan system:
Lama: Baru:
Mekanistik Organismik
Sequential Simultan
Analytical Configurational
Intertemporal Spatial
Perubahan kultur:
Lama: Baru:
Autocratic confrontatif Partisipatif ko-eksistensi
Intermediation Deintermediation
Disintegrasi Integrasi
• Pengertian
dan Hakikat Bisnis
Kegiatan
bisnis dapat dirasakan oleh semua orang. Setiap hari kita terlibat dalam
kegiatan bisnis seperti : berbelanja di pasar, membaca Koran, menonton
televise, menggunakan angkutan kota, mengendarai motor, membeli makan di
warung, membaca buku, ‘searching’ internet, memakai baju, menghubungi teman
dengan HP, dan sebagainya.
Berbagai
produk kita gunakan sebagai penunjang kegiatan dan pasti berhubungan dengan
bisnis. Misalnya ketika menggunakan internet, kita berhubungan dengan bisnis
warung internet, komputer atau laptop dan notebook (beragam merek Toshiba,
AXIO, Apel, Dell, HP, dll), USB / eksternal harddisk, provider internet (Telkom
Speedy, Telkomsel, Indosat, Esia, Axis, XL, dll), listrik dari PLN, FB,
Twitter, Google, Bank Indonesia, ATM, dsb. Puluhan bahkan ratusan bisnis
terhubung hanya untuk satu aktifitas menggunakan internet.
Hakikat
bisnis adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia, organisasi ataupun
masyarakat luas. Businessman (seorang pebisnis) akan selalu melihat adanya
kebutuhan masyarakat dan kemudian mencoba untuk melayaninya secara baik
sehingga masyarakat menjadi puas dan senang. Dari kepuasan masyarakat itulah si
pebinisnis akan mendapatkan keuntungan dan pengembangan usahanya.
Melihat
asal katanya (bahasa Inggris) berarti Perusahaan, Urusan atau Usaha. Hugges and
Kapoor menyatakan : Business is the organized effort of individuals to produce
and sell for a profit, the goods and services that satisfy society’s needs. The
general term business refers to all such efforts within a society or within an
industry.
Orang
yang berusaha menggunakan uang dan waktunya dengan menanggung resiko dalam
menjalankan kegiatan bisnis di sebut entrepreneur.
Adakah
bisnis yang tidak bermotif mencari keuntungan ? Kalau diamati ada bisnis yang
bermotif tidak mencari keuntungan seperti sekolah / perguruan tinggi CIC, PDAM,
PLN, Pembuatan SIM/KTP, Puskesmas.RSUD, kebersihan kota, keamanan dan
ketertiban lalu lintas. Walaupun ada pembayaran dari konsumen lebih diarahkan
untuk operasional bisnis tersebut bukan mencari keuntungan bagi pemiliknya.
Hal di
atas terkait definisi dari Brown and Petrello yang menyatakan : Business is an
institution which produces goods and services demanded by people.
Bisnis
dibedakan menjadi 4 macam berdasarkan jenis kegiatannya : (1) Bisnis
ekstraktif; (2) Bisnis agraris; (3) Bisnis industry; (4) Bisnis jasa;
Dapat
juga berkembang menjadi 9 macam kegiatan, yaitu : usaha pertanian, produksi
bahan mentah, pabrik / manufaktur, konstruksi, usaha perdagangan besar dan
kecil, transportasi dan komunikasi, usaha financial, asuransi, dan real estate,
usaha jasa, dan usaha yang dilakukan oleh pemerintah.l
Bisnis
dibedakan menjadi 4 macam kegunaan : (1) kegunaan bentuk / form utility; (2)
kegunaan tempat / place utility; (3) kegunaan waktu / time utility; (4)
kegunaan pemilikan / possession utility.
• Daya
Tarik Bisnis
Indonesia
sebagai Negara agraris dan maritime sangat ketinggalan dalam hal motivasi
bergerak di bidang bisnis. Mengapa ? secara psikologis masyarakat di Indonesia
merasa lebih berharga / bermartabat bila bekerja sebagai pegawai (terutama PNS)
walaupun bergaji kecil. Padahal pebisnis bisa memiliki penghasilan lebih
dibanding pegawai dan bahkan memiliki pegawai (karena pebisnis mengembangkan
usahanya dan membutuhkan bantuan oranglain).
Faktor
kontinuitas bisnis adalah : (sumber Buchari Alma : Pengantar Bisnis)
1. Likuiditas,
yaitu kemampuan bisnis membayar utang-utang pada saat jatuh tempo. Likuiditas
juga berarti mampu menjaga kelancaran proses produksi agar suplai hasil
produksi lancer;
2. Solvabilitas,
yaitu berusaha agar modal sendiri / asset bisnis lebih besar dari utangnya;
3. Soliditas,
yaitu kemampuan bisnis untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat.
Kepercayaan meliputi moral pengelola bisnis, tepat dalam berjanji, dan
dipercaya dalam bidang keuangan;
4. Rentabilitas,
yaitu bisnis mampu memperoleh keuntungan yang layak tidak merugi;
5. Crediet
Waardigheid, yaitu bisnis dipercaya sehingga layak memperoleh
kredit / pinjaman.
• Sejarah
Perkembangan Bisnis
Sekarang
adalah jaman globalisasi. Dunia semakin transparan dan persaingan bisnis
semakin hebat, baik perusahaan nasional maupun multinasional. Media massa
menyatakan ‘perang dagang’ antara Jepang dan Amerika juga China dan Amerika.
Begitu juga antara Jepang dan Korea di Indonesia dalam memasarkan mobil dan
elektronik. Belum lagi produk China membanjiri pasar Indonesia. Sebelumnya
tentu kita tahu berbagai produk masuk dan mengusai pasar Indonesia, seperti
restoran siap saji (AW, KFC, McD, Pizza Hut) atau makanan dan minuman
(Cocacola, Nestle, FrisianFlag), elektronik (Sharp, Toshiba, LG, HP,
Blackberry, Nokia, Samsung, Nexian).
Lalu,
Indonesia dan masyarakatnya apakah hanya akan tinggal diam ?
• Peluang-peluang
dalam Bisnis
Jika
anda seorang mahasiswa, kelak akan terjun ke dunia bisnis maka mulailah
menekuninya sejak sekarang. Mulailah belajar memikul tanggung jawab, latihlah
keterampilan dan keahlian anda. Galilah bermacam pengalaman dari tingkat yang
paling sederhana. Semua usaha tersebut akan menjadikan anda memiliki pondasi
yang kuat mencapai tingkat yang lebih tinggi / professional.
Silahkan
ukur diri sendiri dengan melingkari salah satu angka sesuai kepribadian anda :
Yakin
pada diri sendiri, optimis, kepemimpinan, fleksibilitas, bisa mengelola uang,
imajinasi, bisa merencana, sabar, tegas, semangat, tanggungjawab, kerja keras,
dorongan mencapai sesuatu, integritas, percaya diri, relisme, organisasi,
ketepatan, ketenangan, memperhitungkan resiko, kesehatan fisik, komunikasi
dengan orang lain, kebebasan, bisa bergaul, membuat keputusan.
(5 =
sangat kuat; 4 = kuat; 3 = sedang, 2 = lemah; 1 = lemah sekali)
di
susun oleh : Dewi Laily Purnamasari, Ir.MM (Lektor) Dosen AP-CIC Cirebo
TUGAS PENGANTAR BISNIS
“ MENGAPA BELAJAR BISNIS “
Disusun Oleh :
Nama : Rika Agustina
Kls : 1EB12
Npm :
25210942
Jl. Margonda Raya no. 100 Kec. Pondok Cina Kab.
Depok 16424
Universitas Gunadarma
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada
zaman dahulu bisnis dikenal di Indonesia karena di bawa oleh soudagar-soudagar
kaya luar
negeri yang singgah atau menetap di Indonesia. Dan bisnis pada zaman
dahulu kebanyakan
hanya di geluti oleh para soudagar kaya raya. Namun dengan kemajuan zaman
seperti sekarang ini bisnis di peruntukan oleh siapa saja yang ingin dan berani
untuk berkopentisi untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya.
Saat
sekrang ini bisnis adalah sebuah sarana berkomunikasi. Di jaman semoderen sekarang
banyak kita temukan berbagai macam kepemilikan bisnis seperi perusahaan
perorangan, persekutuan firma ( FA ), persekutuan komanditer ( CV ), perseroan
terbatas ( PT ), kartel, trust, holding company, persekutuan Negara,
koperasi. Dengan
demikian seharusnyah kita lebih paham mengapa kita harus berbisnis. Kebanyakan orang mengangap
bisnis adalah sebuah sarana untuk mencari uang atau keuntungan, tetapi sebagian
orang menganggap bisnis adalah sebuah hobi yang harus di salurka walaupun pada
akhirnya semua bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Jadi busnis bisa
dikatagorikan organisasi
modern yang selalu mengikuti zaman dan tak akan lekang oleh waktu.
BAB II
Kajian Teori
MENGAPA
BELAJAR BISNIS
2.1.
Sejarah Bisnis
Di
kepulauan Indonesia telah menjadi wilayah perdagangsn penting setidaknya sejak
abad ke 7, ketika sriwijaya dan kemudian majapahit di perdagangakan oleh Cina
dan India. Penguasa
local secara berhadap mengadopsi kebudayaan India, agama dan politik model dari
abad-abad awal Masehi, Hindu dan Budha berkembang kerajaan . sejarah Indonesia telah di
pengaruhi oleh kekuatan asik tertarik pada sumberdaya alamnya. Perdagangan muslim membawa
agama islam, dan Eropa berjuang kekuatan satu sama lain untuk memonopoli
pedagangan di kepulauan rempah di Maluku. Setelah tiga setengah abad dari kolonialisme
Belanda, indonedia mengemukakan kemerdekannya setelah perang dunia ke II.
A. Mengapa kita Berbisnis
Saat
kondisi terhimpit yang memaksa kita untuk berfikir keras ide bisnis yang muncul
di pikiran kita, yang pada akhirnya membuat kita berani untuk mengambil langkah
maju serta berani dalam membangun usaha atau bisnis cth jika kita ingin memulai
bisnis rental mobil kita harus benar – benar berani dah optimis.
Miliki modal mental yang berani dan tidak ragu – ragu dalam berwirausaha even
kita tidak tahu usaha yang sudah kita pilih berhasil atau tidak yang penting
usaha dengan gigih maka usaha anda akan mendapatkan hasil yang maksimal.
Sedangkan pada saat kehidupan kita berjalan dengan mulus dan normal –
normal saja banyak dari kita tidak akan memikirkan hal itu karena kita
terkadang sudah terlena dengan kenyamanan yang ada.
Dalam membangun usaha / memulai bisnis menurut purdi e. Chandra presiden
direktur grup primagama dan pendiri entrepreneur university, perlu ada suatu
taktik atau rekayasa bahwa kita itu memang harus dalam kondisi terpaksa untuk
memulai usaha. Misalnya, saat kita tidak di perpanjang kontrak kerja oleh perusahaan,
atau kita sedang menjadi pengangguran. Lalu apa yang ada di otak kita ? Yang
pasti bagaimana caranya kita bisa bertahan dalam hidup cara bertahan dalam
hidup tentunya kita juga harus bisa menghasilkan uang untuk membeli kebutuhan
hidup kita.
Kita harus berani dalam mengambil
resiko yang ada, baik itu ketidakpastian dan keburaman di dalam usaha yang
sudah anda pilih karena jika kita berani dalam mengambil resiko tentunya akan
sangat membantu anda dalam membangun usaha. Dan yang pasti kita tidak boleh
ragu dalam menjalankan usaha atau bisnis yang sudah kita pilih, kita harus
berani dan tetap berfikir optimis.
B. Bisnis
adalah
Bisnis berasal dari busy
yang mempunyai arti sibuk. “Sibuk mengerjakan sesuatu yang menghasilkan laba
atau keuntungan. Bisnis dalam arti luas adalah istilah umum yang mengambarkan
semua aktifitas institusi yang memproduksi barang dan jasa dalam kehidupan
sehari-hari. Bisnis bertujuan untuk memuaskan kebutuhan masyarakat.
Mengapa kita harus
berbisnis? Bisnis terdiri dari pemasaran,penjualan. Jadi secara tidak sadar
kita sudah menjalani bisnis dari kita kecil.
Bisnis
merupakan kegiatan dalam menjual produk atau jasa agar memberikan keuntungan
bagi pemiliknya. Bisnis merupakan kegiatan beresiko memberikan kerugian baik
dari segi material atau non-material. Namun bila berhasil maka akan memberikan
keuntungan dan kesejahteraan bagi pemiliknya. Agar terhindar dari resiko bisnis
maka bisnis harus dijalankan dengan tepat dengan perencanaan yang matang dan
pelaksanaan yang serius dan mantap. Bisnis terdiri atas beberapa komponen
penting yang saling mendukung dan melengkapi. Bila salah satu komponen gagal
maka akan mengganggu komponen lain. Berikut adalah komponen-komponen bisnis
tersebut:
·
Manajemen,
yaitu bagian yang merencanakan, mengelola, dan menjalankan bisnis. Komponen ini
bisa disebut sebagai backend yaitu komponen yang berada di belakang layar.
·
Kekuatan
brand atau image, yaitu karisma, kekuatan emosional yang dimiliki oleh
perusahaan dan merupakan pandangan/perasaan masyarakat terhadap perusahaan atau
produk.
·
Produk
atau Layanan, komponen yang dijual atau ditawarkan kepada pasar. Komponen ini
bisa disebut sebagai front end karena komponen ini berada didepan. Komponen
inilah yang berhadapan dengan masyarakat.
·
Partner,
yaitu pihak yang ikut membantu dalam menjalankan bisnis.
·
Pelanggan,
yaitu pihak yang akan menerima tawaran atau membeli produk dan layanan yang
ditawarkan.
Saya akan membahas komponen-komponen
diatas satu persatu disertai kriteria, prisip, dan standar yang perlu dipenuhi
agar tiap komponen dapat berfungsi maksimal sesuai yang diharapkan. Tiap
komponen tidak dapat berdiri sendiri karena gangguan pada satu komponen akan
mengganggu komponen lain. Saya akan menulis pemikiran saya berdasarkan
pengalaman, buku-buku manajemen bisnis, dan studi kasus pada
perusahaan-perusahaan tertentu. Pada posting ini saya akan membahas pada
komponen Manajemen. Dan saya akan teruskan pada tulisan-tulisan berikutnya.
Manajemen
Manajemen suatu perusahaan adalah nyawa
dari suatu perusahaan. Manajemen yang menentukan pertumbuhan atau kebangkrutan
suatu perusahaan. Dengan adanya suatu pengelolaan dan manajemen yang baik maka
suatu perusahaan akan mampu bertahan dari segala tekanan, kendala, dan
rintangan yang ada. Bahkan akan berkembang menjadi lebih besar dan lebih baik
lagi. Dalam mengelola perusahaan maka ada prinsip dan standarisasi dimana
hal-hal tersebut akan sangat membantu perkembangan perusahaan bila diterapkan
dengan baik. Prisip dan standar ini bukanlah nilai mutlak dalam kesuksesan
suatu perusahaan. Tidak selamanya suatu perusahaan yang telah melakukan segala
sesuatunya dengan baik akan sukses. Terkadang ada beberapa kendala atau
halangan yang tidak dapat dihindari contohnya tertipu rekan kerja atau tertimpa
bencana serta kendala-kendala lainnya.
Elemen-Elemen Dalam Sistem
Bisnis :
a. Capital Modal
sejumlah
uang yang di gunakan dalam menjalani bisnis.
Material (Bahan-Bahan) jasa
yang di butuhkan masyarakat.
b. SDM (Sumber Daya Manusia)
c. Memiliki Kemampuan yang
berkualitas
d. Management Skill(Keterampilan
Management)
e. Sistem Manajemen
Faktor yang di perlukan
untuk melakukan kegiatan bisnis untuk diolah menghasilkan barang dan
f. yang dilakukan berdasarkan
prosedur dan tata kerja manajement.
Jenis
Kegiatan Bisnis :
· Produksi
· Distribusi
· Konsumsi
Bentuk
Dasar Kepemilikan Bisnis :
v Perusahaan Perseorangan
Perusahaan
perseorangan adalah suatu bentuk badan usaha yang dimiliki, dikelola,dan di
pilih oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap resiko dan kegiatan
perusahaan. Pada umumnya perusahaan perorangan memeiliki modal yang terbatas
sehingga umumnya pada usaha kecil, warung-warung, dan sebagainya. Dengan
modal yang terbatas, perusahaan dan kekayaan pribadi. Semua harta kekayaan
pemilik menjamin semua hutang-hutang perusahaan, sebaliknya keuntungan bersih
yang diperoleh perusahaan seluruhnya menjadi hak pemilik. Di Indonesia, pendirian
perusahaan perorangan tidaklah sulit, tetapi untuk beberapa lapangan kegiatan
usaha diperlukan izin khusus dari pemerintah.
Keuntungan
:
Ø Mudah dibentuk dan
dibubarkan.
Ø Bekerja dengan sederhana.
Ø Tidak perlu kebijakan
pembagian laba.
Kelemahan :
Ø Tanggung jawab tidak
terbatas.
Ø Kemampuan mengelola
menejemen terbatas.
Ø Sumber dana hanya terpusat
kepada pemilik.
Ø Resiko ditanggung sendiri.
v Persekutuan Firma ( Fa)
firma
adalah suatu persekutuan antaradua orang atau lebih untuk menjalankan suatu
usaha atas nama bersama. Tanggung
jawab masing-masing anggota firma tidak terbatas hanya pada modal yang di
tanam, tetapi juga kekayaan dari anggota firma. Begitu pula jika firma
menderita kerugian, semua anggota ikut menanggung dengan rasio tertentu mwnurut
perjanjian diantara para anggotanya. Sebaliknyah laba usaha yang diperoleh dibagi
berdasarkan modal yang ditanam masing-masing anggota dalam perusahaan itu.
Keuntungan:
Ø Mempunyai kemampuan
financial yang relative lebih besar karena modal yang dimiliki beberapaorang.
Ø Keputusan bersama dengan
pertimbangan seluruh anggota firma, sehingga keputusan bisa jauh lebih baik.
Kelemahan
:
Ø Hutang perusahaan
ditanggung oleh masing – masing anggota firma.
Ø Kelangsungan hidup
perusahaan tidak terjamin, sebab bila salah seorang anggota firma keluar maka
firmapun bubar.
v Persekutuan komenditer ( CV
)
Pesekutuan
komanditer atau Commanditair
Venootshap, biasa
disingkat CV, adalah suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk berusaha antara
mereka yang bersedia menjalankan, memimpin dan bertanggung jawab penuh dengan
kekayaan pribadinya dengan mereka yang member pinjaman, tetepi tidak bersedia memimpin
perusahaan dan bertanggung jawab terhadap kekayaan yang diikiu sertakan dalam
perusahaan tersebut. Dengan
demikian CV terdiri dari dua persero yaitu persero pengurus dan persero
komanditar. Persero
pengurus adalah persero yang melakukan pengurusan perseroan dan mempunyai
tanggung jawab yang saling menanggung ( tanggung jawab ), sedangkan persero
komanditer tidak ikut campur dalam pengurusan perseroan, tetapi hanya
memberikan modal. Tanggung
jawab persero komaditar adalah terbatas, yaitu tidak akan memiliki kerugian
yang melebihi jumlah modal yang dimakkan dalam CV.
Keuntungan
:
Ø Pendirianya relative mudah.
Ø Modal yang didapatkan jauh
lebih banyak.
Ø Kesempatan berkembang jauh
lebih tinngi.
Kelemahan
:
Ø Tanggung jawab tidak
terbatas.
Ø Kelangsungan hidup tidak
menentu.
Ø Sukar untuk menarik kembali
investasi.
v Perseroan Terbatas
Perseroan
terbatas adalah suatu kumpulan dari orang-orang yang diberi hak dan diakui oleh
hukum untuk berusaha dan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pendirian PT
harus didukung leh akta resmi dari notaries dan disarankan oleh Menteri
Kehakiman. Akta
yang telah disarankan selanjutnya harus didaftarkan di kepaniteraan pengadilan
negeri dan kemudian diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia.
Perangkat
organisasi PT terdiri atas :
a. Rapat umum pemegang saham )
RUPS )
b. Dewan komisaris
c. Direksi
Ada
tiga jenis modal dalam PT yaitu :
a. Modal dasar
b. Modal yang ditempatkan
c. Modal yang disetor
Sedangkan
jenis saham yang ada dalam PT, dapat dibedakan menjadi enam macam :
· Saham biasa, yaitu saham
dimana dividen hanya diberikan jika perusahan memperoleh keuntungan.
· Saham prioritas atau
preferen,yaitu saham yang dimiliki hak utama dalam pembagian keuntungan atau
pada saat terjadi likuidasi.
Saham
preferen kumulatif, yaitu saham dimana dividennya akan
dibayar secara kumulatif pada saat memperoleh keuntungan.
· Saham bonus, yaitu saham
yang diberikan secara Cuma-Cuma kepada para pemegang saham yang biasa, jika
jumlah cadangan yang dihimpun terlalu besar sehingga perlu dikurangi dan
diwujudkan dalam saham.
· Saham sendiri yaitu, saham
yang diberikan pada para pendiri sebagai imbalan jasa.
· Saham kosong yaitu, saham
yang dibeli kembali oleh perusahaan dari pemegang saham dan disimpan sehingga
tidak diikiut sertakan lagi dalam peredaran.
v Kartel
Karetel
merupakan gabungan dari beberapa badan usaha untuk tujuan tertentu, seperti
untuk keseragama harga, jumlah produksi, dan pembagian daerah pemasaran. Ada beberapa jenis kartel :
a. Kartel harga
b. Kartel produksi
c. Kartel derah
d. Kartel kondisi
e. Kartel pembagian keuntungan
v Trust
Trust
merupakan gabungan dari beberapa badan usaha dilebur dan disatukan menjadi
badan usaha yang baru dan lebih kuat dan besar. Missalnya bank Mandiri yang
merupakan gabungan dari bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Pembangunan
Indonesia, dan Bank Ekspor Impor.
v Holding Company
Holding
Company merupakan gabungan dari badan usaha dengan badan usaha lainnya dengan
cara membeli sebagian besar sahan sehingga dapat mempengaruhi perusaha di
bidang keuangan dan pemasaran.
v Perusahan Negara
Perusahaan
Negara atau sering Badan Usaha Milik Negara (BUMN ) adalah badan usaha dan
anak perusahaan BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh Negara. Badan usaha yang sebagai beras
sahamnya dimiliki oleh negara tetapi yang setatusnya disamakan dengan BUMN
yaitu :
a. BUMN patungan antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
b. BUMN patungan antara
pemerintah dan BUMN LAIN.
c. Badan usaha patungan BUMN
dengan swasta nasional atau swasta asing dimana negara memiliki saham mayoritas
( minimal 51% ).
d. Kekayaan Negara pada BUMN
yang dipisahkan berdasarkan peraturan pemerintah.
BUMN
memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
a. Didirikan berdasarkan
undangan-undangan yang berlaku dan dimiliki serta dikelola oleh pemerintah.
b. Didirikan dengan
tujuan untuk melindungi keselamatan dan kesehjahteraan masyarakat.
c. Didirikan untuk
melaksanakan kebijakan pemerintah.
d. Pada umumnya bergerak pada
usaha yang bersifat memberiakn pelayanan bagi masyarskat.
e. Disamping usaha yang
bersifat komersil, BUMN menghasikam produk merupakan barang atau jasa untuk
pemerintah yang karena sifat kerahasiaannya atau menyangjut keamanan tidak
diserahkan kepada pihak swasta.
Adapun
bidang usaha dari BUMN yang ada di Indonesia :
a. Jasa keuangan, jasa
konstuksi, jasa lainnya
b. Logistic dan pariwisata
c. Agro industry,
kehutanan,kertas, percetakan, dan penerbitan
d. Pertambangan, industi
strategis, energy dan telekomunikasi.
e. Perusahaan patungan
minoritas.
Perusahaan
BUMN yang bergerak di bidang perbankkan :
a. PT Bank Ekspor Indonesia
b. PT Bank Mandiri Tbk
c. PT Bank Negara Indonesia
Tbk
d. PT tanbungan bank Negara
Perusahaan
BUMN yang bergerak dibidang Asuransi :
a. PT ASABRI
b. PT Asuransiekspor Indonesia
c. PT Asuransi Jasa Indonesia
d. PT Asuransi Jasa Raharja
Perusahaan
BUMN yang bergerak dibidang perfilman :
a. Perum Produksi Film Negara
( PPFM )
v Koperasi
Koperasi
di Indonesia memiliki krekteriris yang berbeda dengan koperasi yang ada di
Megara lain. Hal
imi dapat dilihat dari pengertian, landasan, asas, tujuan, fungsi, peran,dan
prinsip koperasi yang digunakan di Negara lain.
UUD
Koperasi no. 25 Tahun 1992
Koperasi
adalah badan usaha yang beranggota orang seorang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonimirakyat yang berdasarka atas asas kekeluargaan .
Koperasi
didirikan sebagai persekutuan kaum yang lemah untuk membela keperluan
hidupnya. Mencari
keperluan hidupnya dengan ongkos semurah-muranya, itulah yang di tuju. Pada koperasi didahulukan
keperluan bersama, bukan keuntungan ( Mohamad Hatta,1954 ).
Undang
–undang No 1992 dinyatakan koperasi di Indonesia berlandaskan pancasiladan
Undang-Undang Dasar 1945.
1. Pancasila menjadi landasan
koperasi Indonesia didasarkan atas pertimbangan bahwa pancasila adalah landasan
pandangan hidup dan ideologi bangsa Indonesia, yang menjadi jiwa dan semangat
bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta merupakan
nilai-nilai luhur yang ingin diwujudkan oleh bangsa Indonesia dalam kehidupan
sehari-hari.
2. UUD 1945 menjadi landasan
koperasi Indonesia karena dildalamnya terdapat berbagai ketentuan yang mengatur
berbagai aspek kehidupan bangsa Indonesia dalam bernegara, termasuk dalam aspek
ekonomi yang diatur dalam pasal 33 dimana kehidupan perekonomian bangsa
Indonesia dalam gerak pelaksanaanya didasarkan pada prinsip demokrasi dan
ekonomi, artinya usaha pemenuhan kebutuhan ekonomi warga Negara Indonesia harus
dilakukan melalui usaha di antara para anggota masyarakat untuk mencapai
kemakmuran masyarakat yang sebesar-besarnya.
Tujuan
utama pendirian suatu koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
para anggotanya. Tujuan
koperasi menurut UU No.
25 Tahun 1992 adalah :
v Untuk memajukan
kesejahteraan anggotanya.
v Untuk memajukan
kesejahteraan masyarakat.
v Turut serta membangun tata
perekonomian nasional.
Fungsi
atau peranan koperasi Indonesia adalah :
Ø Membangun dan mengembangkan
potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnyah dan masyarakat pada
umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
Ø Berperan serta secara aktif
dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
Ø Memperkokoh perekonomian
rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan
koperasi sebagai soko gurunya.
Ø Berusaha untuk mewujudkan
dan mengembangkan perekonomian nasional.
Prinsip-prinsip
koperasi yang di atur pada UU No 25 Tahun1992:
ü Keangotaan bersifat
sukarela dan terbuka.
ü Pengelolaan dilakukan
secara demoksari
ü Pembagian sisa hasil usaha
yang dilakukan secara adil dan sebanding dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota.
ü Pemberian balas jasa yang
terbatas terhadap modal.
ü Kemandirian.
v Kewirausahaan
Istilah
kewirausahaan merupakan padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa inggris. Kata entrepreneurship sebenanya berasal dari
bahasa prancis, yaituentreprende yang berate petualangan, pencipta, dan
pengelola usaha. Istilah
tersebut diperkenalkan pertama kali oleh Richard Cantillon ( 1755 ), seorang
ahli ekonomi prancis keturuban irlandia, dalam karyanya berjudul Essai sur la nature du
commerc en general. Istilah
ini semakin terkenal setelah digumakan oleh para pakar ekonomi J.B.Say ( 1803 )
untuk menggambarkan para perusahaan yang mampu memindahkan sumber daya-sumber
daya ekonomis dari tingkat produktifitas rendah ke produkfitas tinggi dan
menghasilkan lebih banyak lagi.
Cirri-ciri
kepribadian wirausaha :
· percaya diri.
· berorentasi pada tugas dan
hasil.
· pengambilan resiko dan
menyukai tantangan.
· Kepemimpinan.
· Keorisinilan.
· Bereontasi pada mas depan.
· Keinginan yang kuat untuk
berdiri sendiri.
· Kemampuan belajar dari
pengalaman.
· Memotivasi diri sendiri.
· Semangat untuk bersaing.
· Dorongan untuk berperstasi.
· Memiliki energy yang
tinggi.
· Tegas
· Tidak mentukai uluran
tangan orang lain.
· Tidak bergantung pada orang lain.
· Memiliki tanggung jawab
yang tinggi.
BAB III
Manejemen Dalam Bisnis
3.1. Menejemen dalam Bisnis
Menurut
warta ekonomi 83 % mahasiswa bisnis ingin menjadi Entrepreneur. Dalam sebuah survei
yang dilakukan oleh Center
for Enterpreneurship (
CIE ) Universitas Binus Nusantara pada akhir oktober 2005. Terungkap ternyata bahwa
sekitar 83% mahasiswa
Binus berminat menjadi Entrepreneur, sedangkan sisanya dapat
disimpukan memilih sebagai kaum professional ( pekerja ). Respoden yang digunakan
dalam penelitian ini adalah mahasiswa Binus yang sedang mengikuti mata kuliah Entrpreneuship. Dalam koesioner memang
tidak ditanyakan, pakah minat merka menjadi wirausahawan langsung setelah lulus
kuliah atau bekerja dahulu baru setelah itu baru menbangun bisnis
sendiri. Hal
yang dapat ditangkap dari hasil survey tersebut adalah “ adanya “ keinginan
untuk mempunyai usaha sendiri ini begitu besar, walaupun memang keinginan saja
tidaklah cukup, perlu beberapa factor lainya untuk merealisasikan
keinginan tersebut. Namun,
jika keinginan saja sudah tidak ada, tentu kita tidak dapat melanjutkan
kelangkah berikutnya.
Menejemen
merupakan kerjasama dengan orang-orang untuk menentukan, menginterprestasikan
dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan melaksanakan fungsi-fungsi
perencanaan, pebgorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.
Prinsip-prinsip
manajemen yang paling populerdikemukkan oleh Henry Faylor ( 1841-1925 ) :
1. Pembagian kerja
2. Otoritas dan tanggung jawab
3. Disiplin
4. Kesatuan komando
5. Kesatuan pengarahan
6. Renumasi
7. Sentralisasi
8. Rantai scalar
9. Tata tertib
10. Keadilan
11. Stabilitas masa jabatan
12. Inisiatif
13. Kemangat korps
Dalam
dunia bisnis sangat di perlukan yang namanya manejemen untuk mengatur jalannya
kegiatan bisnis untuk mencapai kemaxsimalan dalam berbisnis. Untuk itu di
perlukan sekali rancangan seperti dibawah ini :
v Perencanaan
Perencanaan
adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dalam
hal-halyang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah di tentukan.
Manfaat
:
§ pelaksanaan pekerjaan akan
tepat dan kegiatan setiap unit akan teroganisis menuju arah yang sama.
§ Sebagai pedoman dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan perusahaan.
§ Memudahkan pelaksanan
pengawsan
§ Dapat menghindari
kesalaham-kesalahan yang tidak di ingikan
v Pengorganisasian
Pengorganisasian
adalah keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas, tanggung
jawab, dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu kesatuan yang dapat
digerakan dalam rangka mencapai tujuan.
Manfaat
:
§ adanya pendelegasian
wewenang dari menejemen tingkat atas kepada menejemen tingkat bawah.
§ Adanya pembagian tugas
secara jelas.
§ Memiliki menejemen tingakat
atas yang professional untuk mengkoordinasian seluruh kegiatan.
v Penggerakan
Penggerakan
adalah suatu fungsi manajemen untuk menggerakan orang-orang untuk bekerja
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
v Pengendalian
Pengandalian
atau pengawasan adalah tindakan meneliti apakah segala sesuatunya telah
tercapai atau berjalan sesuai yang telah ditententukan.
BAB IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang saya
rangkum dari makala yang saya buat adalah sebagai berikut :
1. Bisnis sudah berkembang
jauh sebelum era globalisasi datang.
2. Bisnis alat yang tepat
untuk mencari keuntungan karena terjadinya suatu kesepakatan dan transaksi
disini.
3. Bisnis baik dimulai sejak
dini.
4. Termasuk organisasi yang
tak lekang oleh zaman dan selalu berkembang mengikuti kemajuan zaman.
5. Semua orang pasti pernah
berbisnis.
6. Dan sadar atau tidak,mau
atau tidak uang dan bisnis adalah suatu yang vital dan sangat dibutuhkan oleh
semua manusia.
5.1.
Saran
Dalam penulisan makala ini,
terdapat beberapa saran-saran yakni sebagai berikut :
1. Perlunya penanaman jiwa
bisnis sejak dini.
2. Perlunya memulai bisnis
sejak dini dengan modal yang cukup.
3. Perlunya kesiapan mental
untuk menjalani bisnis ini.
4. Banyak bidang usaha yang
bisa kita coba.
TUGAS MAKALAH PENGANTAR BISNIS
BISNIS ONLINE BISNIS TEPAT MASA KINI
TUGAS PENGANTAR BISNIS
TUGAS PENGANTAR BISNIS
Disusun oleh:
Ahrars Bawazier
29210101
1EB12
Universitas Gunadarma
2010
Ahrars Bawazier
29210101
1EB12
Universitas Gunadarma
2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ”Bisnis Online Bisnis Tepat Masa Kini”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehinggga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dan tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Wuri P. karena telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis maupun kepada pembaca umumnya.
Bogor, 13 November 2010
Penulis
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ”Bisnis Online Bisnis Tepat Masa Kini”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehinggga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dan tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Wuri P. karena telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis maupun kepada pembaca umumnya.
Bogor, 13 November 2010
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
TUJUAN
METODE PENULISAN
BAB II PEMBAHASAN
DEFINISI BISNIS ONLINE
CONTOH BISNIS ONLINE
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
TUJUAN
METODE PENULISAN
BAB II PEMBAHASAN
DEFINISI BISNIS ONLINE
CONTOH BISNIS ONLINE
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
KESIMPULAN
SARAN
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Di zaman sekarang, sulit sekali mencari pekerjaan. Ingin usaha sendiri tetapi modal tak mencukupi. Nah,
dalam makalah ini akan dibahas tentang bisnis yang amat tepat untuk masa sekarang ini yaitu bisnis online. Makalah ini akan mengupas semua tentang bisnis online.
TUJUAN
Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan, wawasan, serta dapat mengajak generasi muda tertatik untuk berbisnis online.
METODE PENULISAN
Penulis menggunakan metode membaca bahan dan mendapatkan referensi dari internet kemudian menyimpulkannya.
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Di zaman sekarang, sulit sekali mencari pekerjaan. Ingin usaha sendiri tetapi modal tak mencukupi. Nah,
dalam makalah ini akan dibahas tentang bisnis yang amat tepat untuk masa sekarang ini yaitu bisnis online. Makalah ini akan mengupas semua tentang bisnis online.
TUJUAN
Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan, wawasan, serta dapat mengajak generasi muda tertatik untuk berbisnis online.
METODE PENULISAN
Penulis menggunakan metode membaca bahan dan mendapatkan referensi dari internet kemudian menyimpulkannya.
BAB
II
PEMBAHASAN
DEFINISI
BISNIS ONLINE
Sebelum
saya menjelaskan apa itu bisnis online, saya akan sedikit menjelaskan tentang
definisi dari bisnis itu sendiri. Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu
organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya.
Bisnis dilakukan untuk mendapatkan laba.
Bisnis
online merupakan sebuah kegiatan bisnis yang dilakukan secara online. Bisnis
ini dilakukan dengan cara menggunakan perangkat komputer yang tersambung
ke jaringan internet. Perangkat komputer yang dimaksud adalah:
· Desktop
· Laptop
· Notebook
· Netbook
· smartphone
Pada
intinya bisbis online adalah kegiatan bisnis yang memanfaatkan jaringan
internet. Jadi, barang atau jasa kita tawarkan dalam bentuk maya bukan bentuk
nyata.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam berbisnis online yaitu:
1. Harus mengetahui terlebih
dahulu tentang seluk beluk bisnis yang akan kita jalankan.
2. Kita benar-benar melakukan
bisnis ini, dalam artian tidak ada penipuan dalam usaha ini.
3. Memiliki banyak teman agar
bisnis kita cepat dikenal.
4. Harus memiliki ATM. Karena uang
yang kita dapatkan dari bisnis online yang kita kelola akan disetorkan ke ATM.
Sebenarnya
kita bisa saja menggunakan layanan internet yang sedang “in” di saat sekarang
ini seperti Facebook, Twitter, Blogger, Youtube, dan lainnya tetapi lebih baik
kita mempunyai situs sendiri. Itu karena jejaring sosial yang kita gunakan pun
belum tentu menyetujui apa yang kita lakukan. Di luar negeri, orang yang
ketahuan melakukan itu (spammer) bisa terkena jerat hukuman. Makanya, lebih
baik buat situs sendiri. Toh pada zaman sekarang kita bisa membuat situs secara
gratis dan pasti kitapun akan lebih dipercaya.
Berikut
ini beberapa kelebihan dan kekurangan bisnis online:
Kelebihan
bisnis online:
1. Bisnis online banyak jenisnya
2. Bisa dijalankan dari mana saja
3. Modal relatif kecil
4. Jangkauan Penjualan Luas
5. Tak Perlu Gudang & Tempat Luas Untuk Stok Barang
Kekurangan
bisnis online:
1. Bisnis online tidak mudah
2. Resistensi Membeli Secara Online
3. Rumitnya Sistem Pembayaran
4. Pasar Seluruh Dunia Tapi Terbatas Pada Pengguna Internet
CONTOH BISNIS ONLINE
Bisnis menjadi penjual barang atau jasa di internet
Bisnis menjual produk seperti berjualan biasa. Bedanya,
bisnis ini hanya memanfaatkan internet untuk memajang produk, mengatur sistem
pemesanan dan pembayaran secara online.
Bisnis menjadi affiliate
Kalau anda tidak punya
produk sendiri, Anda bisa menjadi seorang affiliate marketer. Anda cukup
menjual produk orang lain untuk mendapat uang. Jika di dunia nyata, profesi ini
disebut sebagai agen barang / makelar / perantara.
BAB III
PENUTUP
Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat memberi pengetahuan dan wawasan yang bermanfaat.
KESIMPULAN
PENUTUP
Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat memberi pengetahuan dan wawasan yang bermanfaat.
KESIMPULAN
Berbisnis
online merupakan bisnis yang cocok di era sekarang. Banyak pula keuntungan yang
bisa kita dapat. Tapi, dalam menjalankan bisnis ini kita harus betul-betul
mempelajarinya terlebih dahulu.
SARAN
Tak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan makalah ini yang jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran sangat membantu penulis dalam mencapai tujuan yang lebih baik.
Bisnis
memiliki beberapa definisi/ pengertian. Secara umum, bisnis mempunyai
pengertian sebagai suatu organisasi yang menyediakan barang dan jasa untuk
mendapatkan profit atau keuntungan. Bisnis juga bisa diartikan sebagai suatu
kegiatan atau usaha atau sebuah aktifitas terpadu yang meliputi pertukaran
barang, jasa atau uang yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih, dengan tujuan
memperoleh profit atau keuntungan atau manfaat dari kegiatan tersebut. Sehingga
dapat disimpulkan juga bahwa definisi/ pengertian bisnis adalah proses sosial
yang dilakukan oleh setiap individu atau kelompok melalui proses penciptaan dan
pertukaran kebutuhan dan keinginan akan suatu produk tertentu yang memiliki
nilai atau memperoleh manfaat dan keuntungan.
Lingkungan
bisnis terdiri dari dua jenis, yaitu lingkungan internal dan lingkungan
eksternal.
·
Lingkungan Internal, terdiri dari manajemen, modal, informasi, karyawan,
pemegang saham, peralatan fisik, dsb.
·
Lingkungan Eksternal
Lingkungan
eksternal bisnis terdiri dari dua jenis, yaitu lingkungan khusus dan lingkungan
umum :
·
Lingkungan Khusus, terdiri dari konsumen, pesaing, pemasok dan kreditor.
·
Lingkungan Umum, terdiri dari kondisi ekonomi, politik, dan hukum, sosial
budaya, demografi, serta teknologi dan kondisi globalisasi.
Bisnis
dan Sistem Ekonomi
Bisnis
adalah suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa untuk mendapatkan profit.
Di mana yang dimaksud dengan profit adalah perbedaan antara pendapatan suatu
bisnis dan beban-bebannya.
Sistem
ekonomi adalah sistem suatu negara untuk mengalokasikan sumber dayanya di
antara warga negaranya baik individu maupun organisasi. Faktor-faktor produksi
adalah sumber daya yang digunakan dalam produksi barang dan jasa, yaitu tenaga
kerja, modal, dan kewirausahaan, sumber daya alam, dan sumber daya informasi.
Ada 3
jenis sistem ekonomi, yakni planned economy (perekonomian terpimpin), market
economy (perekonomian pasar), dan mixed market economy (perekonomian pasar
campuran).
Etika
Bisnis
Secara
harfiah, etika dapat diartikan sebagai kepercayaan tentang apa yang benar dan
salah, baik atau buruk dalam tindakan yang mempengaruhi orang lain. Sedangkan
perilaku etis adalah tingkah laku yang disesuaikan terhadap normal sosial yang
diterima secara umum berkenaan dengan tindakan yang berguna dan berbahaya.
Terdapat
3 langkah sederhana untuk melakukan penilaian etika untuk situasi dalam
aktifitas bisnis, yaitu :
a.
Mengumpulkan informas yang relevan,
b.
Mengalisa fakta- fakta untuk menetapkan nilai moral yang paling sesuai
c.
Membuat keputusan etik berdasarkan pada kebenaran atau kesalahan dari kebijakan
atau aktifitas yang dimaksud.
Tanggung
jawab sosial merupakan penerimaan manajemen terhadap kewajiban untuk
mempertimbangkan laba, kepuasan pelanggan dan kesejahteraan sosial sebagai
nilai sepadan dalam mengevaluasi kinerja perusahaan. Sedangkan tanggung jawab
sosial perusahaan terhadap stakeholder, yaitu meliputi tanggung jawab terhadap
konsumen, karyawan, investor, pemasok dan komunitas local dimana bisnis
tersebut berada. Empat area tanggung jawab organisasi terdiri dari tanggung
jawab ke depan terhadap lingkungannya, konsumen, karyawan dan investor.
Faktor
Lingkungan Ekonomi Yang Mempengaruhi Bisnis
BAGIAN 2
LINGKUNGAN BISNIS
Keberhasilan suatu
perusahaan sebagian tergantung lingkungannya. Walaupun manger suatu perusahaan tidak dapat mengendalikan lingkungan,
mereka dapat cendereung membeuat keputusan bisnis yang menguntungkan dari
lingkungan atau yang menawarkan proteksi yang menolak kondisi sebaliknya.
Perusahaan akan dipengaruhi oleh tiga lingkungan bisnisnya yaitu :
1. Lingkungan Ekonomi (Kondisi Ekonomi Makro)
2. Lingkungan Industri (Kondisi Ekonomi Mikro)
3. Lingkungan Global (Kondisi Ekonomi Internasional)
BAB 4
LINGKUNGAN EKONOMI
A. FAKTOR EKONOMI MAKRO YANG MEMPENGARUHI KINERJA BISNIS
Kondisi ekonomi
makro memberikan refleksi keseluruhan ekonomi dan dapat mempengaruhi kinerja
dan nilai bisnis. Kinerja kebanyakan bisnis sangat tergantung pada tiga faktor
ekonomi yaitu :
1. Pertumbuhan Ekonomi
2. Inflasi
3. Suku Bunga.
1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi
diinterfretasikan sebagai persentase dari perubahan PDB dari suatu periode ke
periode lainnya. Pertumbuhan ekonomi mendorong penerimaan perusahaa, pertumbuhan
ekonomi yang lambat mengakibatkan permintaan barang dan jasa yang lambat, yang
dapat mengurangi penerimaan perusahaan
1. Indikator Pertumbuhan Ekonomi
Terdapat dua ukuran
umum untuk mengukur pertumbuhan ekonomi adalah tingkat total produksi dari
barang dan jasa dalam ekonomi (PDB) dan jumlah total pengeluaran (Agregat
Pengeluaran). Produk Domestuk Bruto (PDB) merupakan nilai pasar total dari
barang dan jasa final yang diproduksi dalam negri, sedangkan Agregat
Pengeluaran merupakan jumlah total pengeluaran dalam ekonomi.
Indikator alternati
dari pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pengangguran. Indikator ini yang
bermacam-macam sebaiknya dimonitor karena dapat memberikan indikasi perbaikan
ekonomi. Empat tipe pengangguran yaitu :
a. Pengangguran Friksi, orang yang menganggur karena menunggu
dari pekerjaan yang sau ke pekerjaan yang lain.
b. Pengangguran Siklis, orang yang menganggur karena kondisi
ekonomi sedang buruk.
c. Pengangguran struktural, orang yang menganggur karena tidak
mempunyai keterampilan yang cakap
d. Pengangguran musiman, orang yang jasanya tidak diperluka
dalam bberapa waktu (musim).
Dari keempat jenis
pengangguran, tingkat pengangguran siklis mungkin sebgai indikator terbaik dari
kondisi ekonomi, apabila pertumbuhan ekonomi tumbuh, bisnis akan mempekerjakan
orang lebih banyak hingga pengangguran menurun
Banyak indikator
lain dari pertumbuhan ekonomi seperti Indek Produk Industri, Permulaan
perumahan baru dan tingkat pendapatan indipidu.
2. Sentitivitas Perusahaan akan Pertumbuhan Ekonomi
Beberapa perusahaan
lebih sensitif daripada yang lain terhadap kondisi ekonomi karena permintaan
produk mereka juga lebih sensitif terhadap kondisi tersebut. Misalkan
permintaan produk pangan tidak begitu sensitif terhadap kondisi ekonomi, karena
orang masih membeli walaupun ekonominya lemah, lain halnya dengan permintaan
barang kebutuhan skunder dan tersier.
2. Inflasi
Inflasi adalah
peningkatan tingkat hara umum dari barang dan jasa dalam periode waktu
tertentu. Inflasi dapat mempengarui biaya operasi perusahaan yang menghasilkan
produk karena naiknya biaya barang pasokan dan bahan baku. Gaji juga dapat
dipengaruhi tingkat inflasi. Tingkat inflasi yang tinggi akan mengakibatkan
lebih tingginya biaya produksi perusahaan, penerimaan perusahaan mungkin juga
akan tinggi selama periode inflasi tinggi karena banyak perusahaan membebankan
kepada harga yang lebih tingi sebagai konpensasi biaya mereka yang tinggi pula.
Terdapat dua tipe
inflasi yaitu :
a. Cos-push Inflation, merupakan situasi
apabila produk diberi harga lebih tinggi karena biaya yang dialami perusahaan
juga besar.
b. Deman-pull Inflation, merupaka situasi ababila harga barang dan jasa tertarik naik
karena permintaan konsumen yan kuat.
Pertumbuhan ekonomi
yang kuat dapat menekan upah maupun harga. Prtumbuhan ekonomi yang kuat berarti
pengangguran lebih sedikit jadi ekerja dapat bernegosiasi untuk meminta upah
lebih tinggi dan perusahaan cenderung menaika harga produknya untuk menutup
biaya yang lebih tinggi.
3. Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga mewakili biaya meminjam uang. Pelaku bisnis memonitor
secara seksama tingkat suku bunga karena mereka menentukan jumlah pengeluaran
yang harus ditanggung apabila meminjam uang.
Perubahan dalam
tingkat suku bunga di pasar dapat mempengaruhi pengeluaran biaya bunga
perusahaan karena bunga pinjaman yang diminta oleh bangk komersial atau oleh
kreditor lain untuk perusahaan adalah berdasarkan tingkat suku bunga di pasar.
Karena tingkat suku
mempengaruhi biaya pendapatan beberapa proyek yang dipandang layak dalam
periode suku bunga rendah, mungkin akan tidak layak dalam periode suku bunga
tinggi. Maksudnya, proyek mungkin tidak akan cukup mengembalikan biaya
pendanaanya. Sebagai konsekwensi perusahaan cenderung mengurangi tingkat
ekspansi apabila suku bunga tinggi.
Dampak Tingkat Suku
Bunga Pada Nilai Perusahaan, pada tingkat suku bunga rendah konsumen membeli produk dengan
menggunakan dana pinjaman dengan biaya bunga rendah, sehingga permintaan untuk
produk tersebut sangat kuat yang menimbulkan kinerja dan nilai perusahaan
meningkat secara subtansial (diukur
dengan harga saham).
Pertumbuhan Ekonomi
|
Penerimaan
|
-
|
Biaya Operasional
|
Inflasi
|
Biaya Bunga
|
Tingkat Suku Bunga
|
-
|
=
|
Laba
|
Gambar
Faktor Ekonomi Makro
Mempengaruhi Laba Perusahaan
Dari gambar diatas
dapat disimpulkan bahwa penerimaan perusahaan dipengaruhi oleh pertumbuhan
ekonomi, yang mempengaruhi permintaan produk perusahaan. Penerimaanya dan biaya
operasionalnya dipengaruhi oleh inflasi. Biaya bunga dipengaruhi oleh
pergerakan tingkat suku bunga.
B. BAGAIMANA HARGA PASAR DITENTUKAN
Kinerja perusahaan
dipengaruhi oleh perubahan harga yang ditentukan untuk produk (yang
mempengaruhi penerimaan mereka) dan harga-harga yang harus mereka bayar untuk
barang pasokan dan bahan baku (yang mempengaruhi biaya operasional). Harga
produk dan pasokan tergantung kepada kondisi permintaan dan penawran.
a) Jadwal Permintaan Untuk Suatu Produk
Adalah jadwal yang
mengindikasikan kuantitas produk yang diminta pada setiap kemungkinan harga
jual.
b) Jadwal Penawaran Untuk Suatu Produk
Adalah jadwal yang
mengindikasikan kuantitas suatu produk yang ditawarkan (diproduksi) oleh
perusahaan pada setiap kemungkinan harga.
c) Interaksi Permintaan dan Penawaran
Dari interaksi
permintaan dan penawaran akan terjadi tiga kondisi yaitu surplus, minus dan
ekuilibirium. Surpuls adalah situasi dimana kuantitas penawaran oleh
perusahaan melebihi kuantitas yang diminta oleh pelanggan.Minus adalah situasi dimana kuantitas yang ditawarkan oleh
perusahaa lebih sedikit daripada kuantitas permintaan oleh pelanggan. Harga
ekuilibirium adalah harga dimana kuantitas produk yang ditawarkan perusahaan
sama dengan kuantitas produk yan diminta pelanggan.
d) Akibat dari Perbuhan Jadwal Permintaan atau Penawaran
Setelah waktu
berlalu, kondisi yang berubah dapat menyebabkan jadwal permintaan atau
penawaran untuk produk tertentu berubah. Konsuekwensinya, harga ekuilibirium
untuk produk tersebut juga berubah.
e) Akibat Permintaan dan Penawaran pada tingkat Harga umum
Tingkat harga umum
adalah rata-rata harga dari semua barang dan jasa yang ada. Jika totalnya
(agregat) permintaan oleh konsumen untuk semua atau sebagian besar produk
tiba-tiba naik (mungkin karena naiknya tingkat pendapatan untuk sema tingkat
konsumen) tingkat harga umum dapat naik. Tingkat harga umum juga mungkin
terpengaruh oleh pergeseran dari jadwal penawaran untuk semua barang dan jasa.
Jika jadwal penawaran untuk semua barang tiba-tia turun (karena naiknya
pengeluaran memproduksi produk), maka tingkat harga umum harus naik pula.
C. FAKTOR YANG MEMPENARUHI HARGA PASAR
Penyebab perubahan
harga pasar baru adalah :
a) Pendapatan Konsumen, pendapatan konsumen menentukan jumlah
barang dan jasa yang dapat dibeli oleh individu. Suatu pertumbuhan ekonomi
tinggi mengakibatkan pendapatan lebih bagi konsumen.
b) Preferensi Konsumen, sejak preferensi konsumen (atau selera )
suatu produk berubah, kuantitas permintaan oleh konsumen juga berubah.
c) Biaya Produksi, faktor lain yang mempengarui harga
ekulibirium adalah perubahan dalam biaya produksi.
D. PENGARUH PEMERINTAH PADA KONDISI EKONOMI
Pemerintah
mempengaruhi perekonomian melaui :
a) Kebijkan Moneter, kebijakan pada
tingkat persediaan uang suatu negara melalui tingkat suku bunga.
b) Kebijakan Fiskal, keputusan bagaimana pemerintah harus
menentukan tingkat pajak dan belanja uangnya.
Kebijakan Fiskal
|
Kebijakan Moneter
|
Tingkat Pajak Bisnis
|
Pertumbuhan Ekonomi (pengeluaran oleh
Pelanggan)
|
Penerimaan
|
Biaya Operasional
|
Biaya Bunga
|
Pendapatan
|
Pajak
|
Pendapatan Setelah Pajak
|
-
|
-
|
=
|
-
|
=
|
Gambar
Kebijakan Pemerintah
Mempengaruhi Kinerja Bisnis
Kebijakan
fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk
mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa
pajak) pemerintah. Kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan moneter, yang bertujuan
men-stabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang
beredar. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak.
Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat
memengaruhi variabel-variabel berikut:
·
Permintaan agregat dan tingkat
aktivitas ekonomi
·
Pola
persebaran sumber daya
·
Distribusi
pendapatan
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_fiskal (diakses pada tanggal 20 Maret 2011)
Kebijakan
moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah
negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh
atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat
melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin requirement", kapitalisasi untuk bank atau
bahkan bertindak sebagai peminjam usaha
terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan
pemerintah lain.
Kebijakan
moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai
keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga,
pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca
pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi
ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta
neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam
kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk
memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan
dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil. [1]
Kebijakan
moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi
secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk
mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur
keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat
terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam
pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah
satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro
wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi
bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.
Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu : [2]
1.
Kebijakan
Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy
Adalah
suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar
1.
Kebijakan
Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy
Adalah
suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga
dengan kebijakan uang ketat (tight money policy)
Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara lain : [3]
1.
Operasi
Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Operasi
pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau
membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah
jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun,
bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual
surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara
lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan
SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.
1.
Fasilitas
Diskonto (Discount Rate)
Fasilitas
diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat
bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan
uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang
bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya
menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.
1.
Rasio
Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
Rasio
cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah
dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah
jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan
jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.
1.
Himbauan
Moral (Moral Persuasion)
Himbauan
moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan
memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan
pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah
uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk
memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.
Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia. [4]
Hal
yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain adalah kestabilan
terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi. Untuk
mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2005 Bank Indonesia menerapkan kerangka
kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama kebijakan moneter
(Inflation Targeting Framework) dengan menganut sistem nilai tukar yang
mengambang (free floating). Peran kestabilan nilai tukar sangat penting dalam
mencapai stabilitas harga dan sistem keuangan. Oleh karenanya, Bank Indonesia
juga menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi volatilitas nilai tukar
yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan nilai tukar pada level tertentu.
Dalam
pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan
moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar atau
suku bunga) dengan tujuan utama menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan
oleh Pemerintah. Secara operasional, pengendalian sasaran-sasaran moneter
tersebut menggunakan instrumen-instrumen, antara lain operasi pasar terbuka di
pasar uang baik rupiah maupun valuta asing, penetapan tingkat diskonto,
penetapan cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan. Bank
Indonesia juga dapat melakukan cara-cara pengendalian moneter berdasarkan
Prinsip Syariah.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_moneter (Diakses pada tanggal 20 Maret 2011)
Lingkungan
Eksternal
OPINI | 19 January 2011 | 21:32Dibaca: 11269 Komentar: 0 Nihil
I. Pendahuluan
Perubahan yang sangat cepat, yang
terjadi dalam lingkungan bisnis telah secara otomatis menuntut setiap pelaku
bisnis untuk selalu memberikan perhatian dan tanggapan terhadap lingkungannya. Hal ini
mengkondisikan perusahaan untuk kemudian merumuskan strategi agar mampu
mengantisipasiperubahan dan pencapaian tujuan perusahaan. Didasari atas
pentingnya perumusan strategi, proses perumusan strategi merupakan
suatu rangkaian kegiatan untuk menemukan strategi yang tepat bagi
perusahaan. Rangkaian kegiatan yang diperlukan meliputi analisis lingkungan
perusahaan, baiklingkungan internal maupun lingkungan ekstrnal. Analisis ini
berguna untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang
dapat memperlancar ataupun menghambat perkembangan perusahaan.
Era globalisasi ekonomi yang disertai
dengan pesatnya perkembangan teknologi, berdampak pada semakin ketatnya persaingan dan
semakin cepatnya terjadi perubahan pada lingkungan usaha. Barang-barang
hasil produksi dalam negeri saat ini sudah harus langsung berkompetisi dengan
produk-produk dari luar negeri, dan perusahaan harus menerima kenyataan
bahwa pesatnya perkembangan teknologi mengakibatkan cepat usangnya
fasilitas produksi, semakin singkatnya daur hidup produk, dan keuntungan yang
didapat pun akan semakin rendah. Lingkungan bisnis yang dihadapi oleh
perusahaan perusahaan di dunia semakin bergejolak (turbulent), terutama sejak
terjadinya krisis global dan perubahan pemerintahan berikut gejolak sosial di
dalam negeri pada awal tahun 2009. Apalagi dengan kondisi internal kebanyakan
perusahaan yang memburuk dan bangkrutnya sebagian perusahaan, menjadikan
perhatian terhadap pengaruh dan dampak faktor-faktor lingkungan
eksternal perusahaanmenjadi sangat penting.
Perubahan lingkungan bisnis akan terjadi
setiap saat, umumnya berupa gerak perubahan dari salah satu atau gabungan faktor-faktor
lingkungan luar perusahaan, baik pada skala nasional, regional maupun
global. Sebagian dari dampak yang mereka timbulkan banyak terbukti telah
mempengaruhidatangnya berbagai kesempatan usaha (business opportunities),
tetapi banyak pula rekaman contoh kasus dari faktor eksternal ini yang
menjadi kendala dalam berusaha (business threats and constraints).
Kita sering mendengar bagaimana
perusahaan yang memiliki sistem organisasi yang baik dengan dukungan visi, misi dan
rencana aksi business plan yang terencana tidak menjamin sukses dalam meraih laba.
Bahkan banyak perusahaan ini mengalami penurunan dalam kinerja usahanya
hanya karena kesalahan dalam menafsirkan skenario dan asumsi pengaruh
lingkungan luar tersebut. Memasuki era liberalisasi dan globalisasi pada
abad ke 21, para pimpinan perusahaan tidak dapat mengabaikan begitu saja
perubahan- perubahan yang terjadi di sekeliling mereka, terutama
jika mereka ingin meraih kemenangan. Semakin kukuhnya gejala globalisasi pasar
dunia yang dipengaruhi langsung oleh berbagai kebijakan liberalisasi perdagangan
dan investasi di Asia Pasifik, banyak membuka kesempatan berusaha bagi produsen
domestik dan investor modal asing. Meluasnya jaringan organisasi dan
komunikasi perusahaan global beberapa tahun sebelum terjadinya krisis
perekonomian dunia, terbukti telah memberikan berbagai kesempatan berusaha bagi
perusahaan-perusahaan swasta domestik di Indonesia dalam bentuk kerjasama usaha
patungan (joint ventures) dan waralaba (franchising). Tetapi sebaliknya,
kita saksikan bagaimana perubahan lingkungan eksternal yang berjalan
dengan sangat cepatnya, seperti kejadian penyerangan gedung kembar
World Trade Center danserbuan militer Amerika Serikat ke Irak, kemudian dalam
sekejap memporak- porandakan keunggulan bersaing satu negara dalam pola
perdagangan antar bangsa di dunia. Pengaruh buruk dampak lingkungan
eksternal kadang-kadang bersifat terselubung, dan dengan kejamnya merenggut
kedudukan keunggulan persaingan beberapa perusahaan domestik yang berskala
kecil dan menengah.
Kita melihat bagaimana krisis
perekonomian nasional yang dilanjutkan dengan berbagai krisis politik dan
sosial sejak tahun 1998 pada kenyataannya telah merubah seluruh tatanan (paradigm)
melakukan kegiatan berusaha dari perusahaan-perusahaan swasta nasional di
negara kita. Tanpa disadari berbagaiperubahan issue non-ekonomi, seperti
peristiwa bom Bali, perselisihan antar kelompok etnis, sengketa wilayah dan
tuntutan kelompok Gerakan masyarakat dan huruhara, semuanya telah mengganggu
pencapaian kinerja perusahaan di Indonesia dalam jangka pendek. Terakhir
kali kita saksikan bagaimana datangnya Gempa di Padang telah merusak sendi-sendi
perekonomian di berbagai lokalitas di kawasan Sumatra Barat. Rentetan
peristiwa ini mengakibatkan lambatnya program pemulihan perekonomian
nasional. Kepastian dan iklim berusaha mengalami erosi, dan risiko
negara dan risikoberusaha menjadi semakin tinggi. Akhirnya dalam beberapa tahun
kemudian terjadi peningkatan kasus penutupan dan kebangkrutan
perusahaan.
II. Lingkungan Eksternal
Secara umum, lingkungan perusahaan dapat
dikategorikan ke dalam dua bagian besar, yakni lingkungan eksternal dan lingkungan
internal perusahaan. Lingkungan eksternal sendiri dapat diklasifikasikan
menjadi dua bagian besar lagi yakni lingkungan yang sifatnya umum dan lingkungan
industri. Kategori lingkungan Eksternal perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan Umum
Lingkungan umum adalah suatu lingkungan
dalam lingkungan eksternal organisasi yang menyusun faktor-faktor yang memiliki
ruang lingkup luas dan faktor-faktor tersebut pada dasarnya berada di luar dan
terlepas dari operasi perusahaan.
Lingkungan ini hanya memiliki sedikit dampak implikasi langsung bagi pengaturan
suatu organisasi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah:
a. Ekonomi
b. Sosial
c. Politik dan Hukum
d. Teknologi
e. Demografi
Dengan kata lain, Lingkungan umum adalah sekumpulan
elemen-elemen dalam masyarakat yang lebih luas yang mempengaruhi suatu
industri dan perusahaan-perusahaan yang ada di dalamnya. Tabel berikut
menunjukkan beberapa lingkungan umum yang dapat menjadi peluang
maupun ancaman bagi perusahaan.
2.Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah serangkaian
faktor-faktor-ancaman dari pelaku bisnis baru, supplier, pembeli, produk pengganti,
dan intensitas persaingan di antara para pesaing yang secara langsung
mempengaruhi perusahaan dan tindakan dan tanggapan kompetitifnya. Semakin besar kapasitas perusahaan untuk mempengaruhi
lingkungan industri, semakin besar kemungkinan perusahaan untuk menghasilkan laba di
atas rata- rata. Laba di atas rata-rata adalah kelebihan penghasilan
yangdiharapkan yang diharapkan seorang investor dari investor lain dengan jumlah risiko serupa.Risikoadalah
ketidakpastian investor tentang laba atau rugi yang dihasilkan oleh investasi
tertentu. Bagaimana perusahaan mengumpulkan dan menafsirkan informasi tentang
para pesaing mereka disebut analisis pesaing. Kombinasi dari ketiga analisis ini digunakan untuk memahami pengaruh lingkungan eksternal
terhadap perkembangan misi strategis, tujuan strategis dan tindakan
strategis perusahaan. Jika Analisis lingkungan umum terfokus pada
masa yang akan datang, maka analisis lingkungan industri terfokus pada
pemahaman akan factor-faktor dan kondisi-kondisi yang akan mempengaruhi
profitabilitas perusahaan; dan analisis pesaing terfokus pada prediksi
terhadap dinamika tindakan-tindakan, respon-respon, dan kemauan para pesaing. Secara singkat, dapat
disimpulkan bahwa Lingkungan industri adalah tingkatan dari
lingkungan eksternal organisasi yang menghasilkan komponen-komponen yang
secara normal memiliki dampak yang relatif lebih spesifik dan
langsung terhadap operasional perusahaan. Kekuatan- kekuatan yang mempengaruhi persaingan
industri sebagai berikut:
a. Ancaman Masuknya Pendatang Baru
b. Tingkat Rivalitas Di Antara Para Pesaing yang ada
c. Tekanan dari Produk Pengganti
d. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Substitusi)
e. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok
B. Likungan Operasi
Lingkungan operasi disebut juga dengan lingkungan
kompetitif atau tugas, yang terdiri atas factor-faktor dalam situasi kompetitif
yang mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam memperoleh sumber daya yang dibutuhkan atau dalam memasarkan
produk dan jasanya secara
menguntungkan. Faktor-faktor terpenting dari lingkungan operasi ini adalah:
1.
Posisi kompetitif
2. Profil pelanggan
3. Letak Geografis
2. Profil pelanggan
3. Letak Geografis
4.
Kondisi demografis
5. Sumber daya manusia
6.
Tenaga Kerja
II.1 Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal bertujuan
untuk mengetahui ancaman dan peluang. Ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan
umum yang dapat menghambat usaha-usaha perusahaan untuk mencapai daya
saing strategis. Sedangkan peluang adalah kondisi dalam lingkungan umum
yang dapatmembantu perusahaan mencapai daya saing strategis. Proses yang dilakukan secara kontinyu
untuk melakukan analisis lingkungan eksternal adalah dengan melakukan
pemindaian (scanning), pengawasan (monitoring), peramalan (forecasting),
dan penilaian (assessing).
Pemindaian
Melalui pemindaian perusahaan
mengidentifikasi tanda-tanda awal dari perubahan potensial dalam lingkungan umum, dan
mendeteksi perubahan- perubahan yang sedang terjadi. Pemindaian lingkungan
merupakan hal penting dan menentukan bagi perusahaan- perusahaan yang bersaing
dalam lingkungan yang sangat tidak stabil.
Pengawasan
Melalui pengawasan perusahaan mendeteksi perubahan dan
trend-trend lingkungan melalui pengawasan yang berkelanjutan. Kritikal bagi
pengawasan yang berhasil adalah kemampuan untuk mendeteksi makna dalam
peristiwa-peristiwa lingkungan yang berbeda.
• Peramalan
Pada peramalan, analis mengembangkan
proyek-proyek yang layak tentang apa yang mungkin terjadi, dan seberapa cepat,
perubahan-perubahan dan trend-trend itu dideteksi melalui pemindaian dan pengawasan.
• Penilaian
Tujuan penilaian adalah untuk menentukan waktu dan
signifikansi efek- efek dari perubahan-perubahan dan trend-trend lingkungan
terhadap manajemen strategis suatu perusahaan. Selangkah lebih Maju tujuan
penilaian adalah untuk menspesifikasi implikasi pemahaman tersebut pada
organisasi. Tanpa penilaian perusahaan dibiarkan dengan data-data yang menarik,
tapi tidak diketahui relevansi kompetitiifnya.
II.2. Analisis Lingkungan Industri
Industri adalah sekelompok perusahaan yang memproduksi
produk- produk yang dapat saling menggantikan. Analisa
lingkungan industry ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan model 5
kekuatan.
Ancaman dari Peserta Bisnis Baru
Peserta bisnis baru dapat menjadi
ancaman karena membawa kapasitas produksi tambahan. Seringkali juga
peserta bisnis baru memiliki sumberdaya yang substansial dan berkeinginan kuat untuk
mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar.
Analisis Pesaing
Analisis pesaing memusatkan
perhatiannya pada setiap perusahaan yang bersaing secara langsung dengan sebuah
perusahaan. Perusahaan perlu memahami:
• Apa yang menggerakkan pesaing, seperti yang ditunjukkan
oleh tujuan-tujuan masa depannya.
• Apa yang sedang dilakukan oleh pesaing, seperti yang
diungkapkan oleh strateginya saat ini.
• Apa yang diyakini oleh pesaing tentang dirinya sendiri
dan tentang industri, seperti yang ditunjukkan oleh asumsi-asumsinya.
• Apa
kemampuan perusahaan, seperti yang ditunjukkan oleh kapabilitasnya.
Daftar Pustaka
Hitt, Michael A, R. Duane Ireland, and Robert E.Hoskisson
(2005). Strategic Management-Competitiveness
and Globalization. Thomson International student edition USA (Hitt et al)
Pearce II, John.A and Richard B. Robinson (2003).
Faktor atau Elemen Lingkungan yang
Mempengaruhi Dunia Usaha
April 3rd, 2010
• Related • Filed Under
Dalam dunia usaha terdapat banyak hal yang
berpengaruh terhadap kesinambungan dunia usaha pada suatu daerah tertentu.
Variable-variabel di bawah ini secara tidak langsung memberi efek pada suatu
perusahaan. Setiap perusahaan memiliki resistansi atau daya tahan masing-masing
terhadap setiap faktor yang berbeda-beda.
Faktor lingkungan yang mempengaruhi dunia usaha
secara tidak langsung ini berada di luar dari elemen pihak internal dan
eksternal yang telah dijelaskan pada artikel bagian lain. Secara bersamaan
dengan faktor internal dan eksternal dengan faktor lingkungan mempengaruhi
kondisi dunia usaha.
1. Variabel Sosial
- Faktor demografik/demografis : seperti jumlah, komposisi, dan pertumbuhan penduduk suatu wilayah atau area.
- Faktor gaya hidup : selera masyarakat, trend yang sedang digandrungi, dan lain sebagainya.
- Faktor nilai sosial : adat-istiadat, norma yang berlaku, kebiasaan, dan lain-lain.
- Faktor demografik/demografis : seperti jumlah, komposisi, dan pertumbuhan penduduk suatu wilayah atau area.
- Faktor gaya hidup : selera masyarakat, trend yang sedang digandrungi, dan lain sebagainya.
- Faktor nilai sosial : adat-istiadat, norma yang berlaku, kebiasaan, dan lain-lain.
2. Variabel Ekonomi
Berkaitan erat dengan indikator ekonomi yang bersifat umum mengukur tabungan, investasi, produktivitas, lapangan kerja, kegiatan pemerintah, transaksi perdagangan internasional, pendapatan, produk nasional dan lain sebagainya.
Berkaitan erat dengan indikator ekonomi yang bersifat umum mengukur tabungan, investasi, produktivitas, lapangan kerja, kegiatan pemerintah, transaksi perdagangan internasional, pendapatan, produk nasional dan lain sebagainya.
3. Variabel Politik
Faktor-faktor yang terkait dengan kondisi atau iklim perpolitikan di suatu daerah.
Faktor-faktor yang terkait dengan kondisi atau iklim perpolitikan di suatu daerah.
4. Variabel Teknologi
Kemajuan di bidang teknologi yang berubah-ubah dari waktu ke waktu yang terkadang sangat cepat sangat mempengaruhi dunia usaha. Perusahaan yang statis dan tidak mengikuti perkembangan teknologi cenderung tertinggal dibandingkan dengan perusahaan yang terus menerus melakukan adaptasi teknologi untuk membuat operasional usah menjadi lebih efektif dan efisien.
Kemajuan di bidang teknologi yang berubah-ubah dari waktu ke waktu yang terkadang sangat cepat sangat mempengaruhi dunia usaha. Perusahaan yang statis dan tidak mengikuti perkembangan teknologi cenderung tertinggal dibandingkan dengan perusahaan yang terus menerus melakukan adaptasi teknologi untuk membuat operasional usah menjadi lebih efektif dan efisien.
sumber :
http://organisasi.org/faktor_atau_elemen_lingkungan_yang_mempengaruhi_dunia_usaha_bisnis_