Pages

Minggu, 30 September 2012


Lingkungan bisnis menyangkut beberapa hal sebagai berikut : 
1. Lingkungan ekonomi 
Lingkungan ekonomi yang menyangkut permintaan untuk produk yang akan dijual. Bagaimana permintaannya saat ini dan masa datang. Apakah permintaan terhadap produk tersebut akan meningkat atau malah menurun. 
2. Lingkungan industri 
Lingkungan industri diperkirakan karena menyangkut persaingan yang akan dihadapi. Misalnya dalam satu daerah telah cukup banyak pedagang kaki lima, mungkin lebih baik membuat atau mendirikan usaha lain dengan modal yang lebih besar. 
3. Lingkungan global 
Lingkungan global perlu dipertimbangkan karena globalisasi adalah hal yang tidak dapat ditolak. anda bisa memanfaatkan lingkungan global dengan menggunakan internet untuk mendirikan perusahaan atau berjualan di internet (internet marketing). banyak kebutuhan global yang bisa anda penuhi, misalnya menjual buku di internet, dan menjual jasa perbaikan melalui internet. Internet menjadikan dunia tanpa batas. 

Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/investing/2076207-macam-macam-lingkungan-bisnis/#ixzz27v7EDKNN

Jelaskan jenis-jenis lingkungan bisnis?
Lingkungan bisnis diklasifikasikan kedalam 2 macam, yaitu :
1.             Lingkungan Internal
          Segala sesuatu di dalam orgnisasi / perusahaan yang akan mempengaruhi organisasi / perusahaan tersebut.
          Lingkungan Internal dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu :

·                     Tenaga kerja (Man)
·                     Modal (Money)
·                     Material/bahan baku (Material)
·                     Peralatan/perlengkapan produksi (Machine)
·                     Metode (Methods)
         Lingkungan internal ini biasanya digunakan untuk menentukan Strength(kekuatan) perusahaan, dan juga mengetahui Weakness (kelemahan) perusahaan.

   
 2. Lingkungan Eksternal
       
 Lingkungan eksternal dibagi menjadi 2, yaitu :
        a. Lingkungan Mikro
       
 Dimana perusahaan dapat melakukan aksi – reaksi terhadap faktor – faktor penentu Opportunty (peluang pasar) dan juga Threat (ancaman dari luar).
       
 Faktor-faktor yang mempengaruhi :

·                     Pemerintah
·                     Pemegang saham
·                     Kreditor
·                     Pesaing
·                     Public
·                     Pemasok
·                     Konsumen.
       b. Lingkungan Makro 
       Dimana perusahaan hanya dapat merespon lingkungan di luar perusahaan.
       Faktor-faktor yang mempengaruhi :

·                     Lingkungan ekonomi
·                     Lingkungan teknologi
·                     Lingkungan pemerintahan
·                     Lingkungan sosial kultur
·                     Lingkungan global
·                     Teknologi dan informasi.


Jenis Lingkungan Bisnis
Menurut Emery & Trist, ada empat jenis lingkungan bisnis yang bermula dari entitas relatif tertutup ke entitas yang relatif terbuka. Keempat entitas usaha itu adalah: Placid – randomized Environment, Placid-cluster Environment, Disturbed-reactive Environment,dan Turbulent Environment. Berikut ini diuraikan karakteristik dari tiap entitas bisnis tersebut. Keempat level entitas bisnis juga menggambarkan perkembangan sisi kompleksitas transaksi bisnis dan interaksi internal maupun eksternal pelaku bisnis dengan lingkungan usaha.

1.
 Placid-randomized Environment
Pasar dalam entitas ini adalah
 perfect competition. Karakteristik perfect competition tidak ditemukan dalam dunia nyata. Konsep ini diciptakan oleh ahli ekonomi untuk memperlihatkan bagaimana jika perekonomian sepenuhnya ditentukan oleh mekanisme pasar; diatur sepenuhnya oleh the invisible hands. Ada pun sejumlah asumsi dikenakan pada pasar perfect competition sebagai berikut:
- Pelaku bisnis serba tahu (memiliki perfect knowledge) sehingga informasi yang dimiliki bersifat simetris.
- Produk yang dijual bersifat homogen
- Sumberdaya bisa berpindah-pindah dan dibagi-bagi tanpa biaya
- Merupakan kompetisi
 atomistic dan random
- Bebas masuk maupun keluar (berdiri maupun bangkrut)
- Bebas biaya transaksi
 (zero)Kalau semua asumsi ini terpenuhi, ekonomi dapat diatur oleh mekanisme pasar. Impossible bukan?!

Karena serba tahu, pelaku bisnis cukup memantau saja. Berhubung skala bisnis masih kecil, untuk survive, adaptasi hanya membutuhkan proses pembelajaran dari transaksi eksternal. Tak ada yang mempersulit, semuanya berada di tangan sendiri
 (controllable). Proses bisnisnya adalah flow/Process Productivity yang diperhitungkan melalui output per unit dibagi input.

Dalam entitas ini, interaksi dan transaksi melulu bersifat ekonomis, relatif tidak berubah (statis). Permintaan
 (demand) tersebar secara acak, perubahan terjadi dengan lambat, ketidakpastian kecil. Karena perubahan sangat lambat dan acak, pengambilan keputusan manajerial jarang mempertimbangkan faktor lingkungan.

Sudah adakah isu
 Good Corporate Governance (GCG)?Dalam entitas bisnis ini, tak ada yang mempersulit, semuanya relatif terkontrol dan berada dalam tangan sendiri. Tia sangat akuntabel karena tidak ada perbedaan antara owner dan manajer. Dan berhubung tia memiliki perfect knowledge, bisnis sangat transparan. Responsibility pun tak teragukan karena investasi umumnya berasal dari modal sendiri. Jadi, di entitas ini, belum ada isu GCG.

Karakteristik akuntansi:
- Karena belum ada transaksi internal, yang dibutuhkan hanya
 financial accounting
- Berhubung harga adalah
 given, kinerja entitas hanya bergantung pada efisiensi internal yang terkendali
- Tidak ada
 opportunity costs/benefits- Karena apa yang diharapkan selalu menjadi kenyataan, entitas usaha belum membutuhkan sistem anggaran maupun rencana. Seperti Adam dan Hawa di Taman Eden, semua tersedia, tidak butuh rencana. Bila orang katakan: “Percuma bikin rencana kalau masa depan uncertainty”. Terbalik! Justru dalam situasiuncertainty, rencana dibutuhkan. Kondisi ini menimpa entitas-entitas seperti dipaparkan berikut ini.

2.
 Placid-cluster Environment
Di sini berlaku pasar
 imperfect competition, mulai berkenalan dengan transaksi internal dan struktur hirarki. Entitas mulai membutuhkan strategi tentang tujuan/target yang ingin dicapai dan menyusun taktik untuk mewujudkannya. Di samping proses pembelajaran dari transaksi eksternal, entitas butuh proses perencanaan karena adanya factor uncertainty.Dalam entitas sebelumnya, full capacity pasti tercapai karena skala yang kecil. Tetapi entitas kedua ini (karena skala lebih besar) membutuhkan taktik untuk memaksimalkancapacity. Di sini dapat terjadi perbedaan antara realisasi dengan target yang diinginkan. Jika produktivitas melebihi target, entitas bisa peroleh opportunity benefit. Sebaliknya bila kurang dari target akan menimbulkan opportunity cost. Maka dikenal istilah bounded productivity; produktivitas terikat (realisasi minus target)

Dalam entitas ini, interaksi dan transaksi mulai mempertimbangkan faktor sosial-budaya (di samping motif ekonomi). Kompleksitas, size, dan transaksi makin bertambah. Tuntutan perubahan ada, namun tidak dalam artian drastis atau cepat. Untuk
 survival, di samping proses pembelajaran (interaksi lingkungan ekternal ke internal), entitas membutuhkan proses perencanaan (interaksi lingkungan internal ke eksternal). Permintaan lebih berkelompok daripada acak. Ini berarti gaya-gaya (forces) dalam lingkungan bertautan satu sama lain. Para penyalur dapat bergabung untuk membentuk suatu powerful coalition. Dalam entitas ini, faktor lingkungan harus lebih banyak dipelajari (daripada entitasrandomized) sehingga organisasi dalam lingkungan itu termotivasi untuk melakukan perencanaan jangka panjang dan struktur perusahaan cenderung tersentralisasi. Di samping faktor market, entitas mulai mempertimbangkan lingkungan non-market.

Apakah di sini sudah ada isu GCG?
Lingkungan memang sudah berbeda. Kompleksitas dan transaksi pun bertambah.
 Fairnessdan accountability mungkin sedikit relevan demi menciptakan nilai kredibilitas pada bank. Dalam aspek transparansi, kendati bukan lagi serba tahu (seperti perfect competition), namun belum terlalu kompleks sehingga membutuhkan transparansi. Dengan kata lain, apa yang dilakukan bawahan masih relatif terkontrol. Jadi, belum ada isu GCG yang menuntut perhatian.

Karakteristik Akuntansi
- Berhubung sudah ada transaksi internal, maka seiring perkembangan skala usaha, mulai dibutuhkan akuntansi manajemen, termasuk pula system anggaran. Berbeda dari akuntansi tradisional, akuntansi manajemen mencatat baik transaksi eksternal maupun internal. Manajemen akuntansi menciptakan system alokasi sumberdaya yang efisien misalnya melalui
 transfer pricing, penilaian proyek berdasar kriteria payback period, NPV, IRR, dll.
- Pasar yang tidak lagi sempurna memerlukan perencanaan dan pengendalian keuangan melalui
 financial budgeting. Namun berhubung territory, lini produk, dan sumberdaya belum terlalu luas, budgeting masih sederhana.
- Sejauh rencana masuk akal,
 aggregate net opportunity cost/benefit dapat dihitung

3.
 Disturbed-reactive Environment.
Dalam entitas ini, berlaku pasar
 oligopolistic competition. Di samping bersifat ekonomis dan sosial-budaya, transaksi dan interaksi meluas ke faktor politis. Aspek lingkungan non-market makin menuntut perhatian. Satu atau lebih organisasi pesaing dalam lingkungan mungkin cukup besar untuk mempengaruhi. Jika terdapat hanya beberapa pemain, bisa jadi muncul bahaya kartel di mana pemain-pemain membuat kesepakatan menentukan harga bersama dan menghentikan peperangan. Arena persaingan menuntut fleksibilitas untuk survive dan struktur organisasi cenderung desentralisasi.

Di samping proses pembelajaran dan perencanaan, untuk dapat survive, bisnis mulai harus menambah proses sistem untuk menciptakan interaksi internal terbaik. Konsep produktivitas berubah menjadi konsep produktivitas sistemik. Ukurannya adalah
benchmarking ke sistem (competitor) terbaik. Misalnya dalam hal defect, delivering time, customer service, dll.

Sudah adakah isu GCG?
Di sisi
 fairness, berhubung sudah memasuki interaksi politis, entitas ini mulai membentuk lobi-lobi bisnis-politis. Pelaku mulai menanamkan power dalam kebijakan birokrat, pembuatan undang-undang, atau peraturan pemerintah berkaitan dengan kepentingan bisnis. Skala bisnis belum sampai borderless sehingga negara/birokrat masih bisa menentukan undang-undang yang disepakati bersama pelaku usaha. Isu transparansi pun belum menonjol karena pemerintah masih bisa mengontrol dengan pelbagai mekanisme hukum. Isu GCG sudah mulai bertiup, tetapi masih dalam skala tidak terlalu besar.

Karakteristik akuntansi:
- Transaksi internal menjadi semakin kompleks
- Validitas
 financial accounting semakin perlu diteliti berhubung operating cycle yang semakin panjang
- Stakeholders semakin meluas, tidak hanya terbatas pada owner
- Diperlukan segmentasi organisasi secara berjenjang menurut otoritas
-
 Span of control yang terbatas menuntut perlunya management control system danresponsibility accounting- Keunggulan daya saing ditentukan oleh efisiensi yang tergantung pada kinerja sistem internal yang menghasilkan value added.
Meskipun kapitalis, campur tangan pemerintah sebagai wasit masih diperlukan. Pertemuan antara dua kepentingan;
 big business dan big labor, bisa saja menimbulkan chaos. Perlu penengah Big Government seraya mempertahankan keseimbangan peranan karena konsep kapitalis menghendaki intervensi pemerintah diminimalisasi.

4.
 Turbulent EnvironmentDi lingkungan ini berlaku pasar hyper competition. Di samping mencakup tiga proses yang dikenal dalam entitas-entitas sebelumnya, lingkungan yang amat ganas dan kompleks ini harus mempertimbangkan proses lingkungan (interaksi eksternal vs eksternal). Aspek non-market menjadi makin penting. Peningkatan kompleksitas dan interaksi membawa entitas ini meluas ke skala global.
Lingkungan turbulen merupakan lingkungan yang paling dinamik dengan ketidakpastian terbesar. Perubahan selalu terjadi dan unsur-unsur dalam lingkungan saling terkait satu sama lain. Dengan perubahan bersama-sama , unsur-unsur dalam lingkungan menciptakan
compounded changes effect terhadap perusahaan. Pada lingkungan yang turbulen perusahaan mungkin harus selalu mengembangkan produk-produk dan jasa-jasa baru sebagai dasar untuk survive. Juga harus selalu mengevaluasi hubungannya dengan competitor. Orientasi lebih diarahkan pada aliansi daripada kompetisi. Perhatian besar juga ditujukan pada manajemen hubungan dengan pelanggan (CRM) dan pemasok (SCM).

Adakah isu GCG? Pasti! Ukuran
 fairness bukan lagi terbatas pada kebijakan nasional melainkan global. Accountability pun disesuaikan dengan standar internasional. Entitas yang berorientasi jauh ke depan serta-merta harus berkiblat global. Tanpa standar yang berlaku universal, investor asing tidak akan tertarik untuk berinvestasi. Disinilah isu GCG mendapat perhatian besar.

Karakteristik akuntansi:
- Financial accounting mengalami kesulitan untuk mengukur intangible assets. Kaplan menyimpulkan bahwa organisasi di era 2000-an terdiri dari 10-15% tangible assets dan 85-90% intangible assets. Financial accounting tidak memadai lagi karena yang dicatat hanyatangible assets. Misalnya: biaya pendidikan atau training dicatat sebagai expense. Padahal aktivitas ini menaikkan nilai perusahaan, tapi nilai tambah ini tidak masuk ukuran dalam laporan keuangan financial accounting.
- Karena lingkungan
 borderless, stakeholders pun makin heterogen
- Definisi
 management accounting mengalami modifikasi; tidak terbatas pada data dan informasi keuangan.
- Yang penting bukanlah accounting biaya, melainkan manajemen biaya.
- Visi dan strategi dijabarkan secara hirarkis hingga ke bawah
 (personal objectives) dengan rangkaian sebab-akibat yang jelas (lead and lag indicators)

Menurut Prahalad dan Hamel, ada banyak factor yang menyebabkan perubahan lingkungan yang menciptakan tekanan untuk mengadakan pemikiran ulang yang radikal untuk menghadapi globalisasi. Faktor-faktor itu antara lain:
- Deregulasi
- Perubahan struktur
-
 Excess capacity (apa yang diproyeksikan jauh dari kenyataan)
- Merger dan akuisisi
- Kepedulian terhadap lingkungan (mis: isu
 global warming)
- Perubahan ekspektasi customer
-
 Technological discontinuities
-
 Emergent of trading blocks
- Global competition
- Makin mengecilnya proteksionisme

Perubahan yang dituntut bukan hanya struktur, tetapi juga kultur dan sistem. Jika era lama berlaku
 “The Big is beautiful”, di lingkungan global menjadi “The small is beautiful”.Konsep yang trend adalah “lean”; bagaimana organisasi dibuat “langsing”; buang lemak agar bisa lari kencang di era globalisasi. Transformasi ini diwujudkan dengan delayering danoutsourcing. Sistem kembali ke mekanisme pasar. Perbandingan tuntutan perubahan sebelum dan sesudah lingkungan turbulent tergambar berikut ini:

Pre-turbulance:
- transaksi internal berbasis otoritas;
 top-down (aba-aba dari atas)
- investasi menonjol dalam
 tangible asset
- mengukur secara financial
-
 pre-operating cost dalam mass production belum dominan sehingga yang dikontrol adalah biaya operasional
- laporan bersifat fragmentaris
 (unbalanced scorecard)
Turbulance:
- transaksi internal berbasis proses/aktivitas
- investasi menonjol dalam
 intangible asset
- ukuran financial dan non-financial
-
 pre-operating cost dalam mass production menjadi makin mahal sehingga yang dikontrol adalah biaya pra-operasional
- laporan terintegrasi dengan visi dan strategi organisasi
 (balanced scorecard)

Dalam lingkungan turbulent, penting untuk melihat strategi secara holistik. Visi, misi, dan strategi harus diturunkan
 (cascading) dari level corporate, divisi, unit bisnis strategi, hingga personal. Perubahan lingkungan yang drastis menuntut perubahan paradigma, visi-misi-strategi, sistem maupun kultur organisasi.

Perubahan paradigma:
Lama: Baru:
Competition Coopetition
Hirarkis Network
Mekanistik Organismik
Otokratis Partisipatif
Konfrontasi ko-eksistensi

Perubahan visi, misi, dan strategi:
Lama: Baru:
Production oriented Consumption oriented
Owners oriented Stakeholders oriented
Promoting perfect Sustaining economic rent
Competition
Perubahan struktur:
Lama: Baru:
Hirarkis Networking
Authority-based vertical Process-based horizontal
Rigidity Flexibility 

Perubahan system:
Lama: Baru:
Mekanistik Organismik
Sequential Simultan
Analytical Configurational
Intertemporal Spatial

Perubahan kultur:
Lama: Baru:
Autocratic confrontatif Partisipatif ko-eksistensi
Intermediation Deintermediation
Disintegrasi Integrasi


 Pengertian dan Hakikat Bisnis
Kegiatan bisnis dapat dirasakan oleh semua orang. Setiap hari kita terlibat dalam kegiatan bisnis seperti : berbelanja di pasar, membaca Koran, menonton televise, menggunakan angkutan kota, mengendarai motor, membeli makan di warung, membaca buku, ‘searching’ internet, memakai baju, menghubungi teman dengan HP, dan sebagainya.
Berbagai produk kita gunakan sebagai penunjang kegiatan dan pasti berhubungan dengan bisnis. Misalnya ketika menggunakan internet, kita berhubungan dengan bisnis warung internet, komputer atau laptop dan notebook (beragam merek Toshiba, AXIO, Apel, Dell, HP, dll), USB / eksternal harddisk, provider internet (Telkom Speedy, Telkomsel, Indosat, Esia, Axis, XL, dll), listrik dari PLN, FB, Twitter, Google, Bank Indonesia, ATM, dsb. Puluhan bahkan ratusan bisnis terhubung hanya untuk satu aktifitas menggunakan internet.
Hakikat bisnis adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia, organisasi ataupun masyarakat luas. Businessman (seorang pebisnis) akan selalu melihat adanya kebutuhan masyarakat dan kemudian mencoba untuk melayaninya secara baik sehingga masyarakat menjadi puas dan senang. Dari kepuasan masyarakat itulah si pebinisnis akan mendapatkan keuntungan dan pengembangan usahanya.
Melihat asal katanya (bahasa Inggris) berarti Perusahaan, Urusan atau Usaha. Hugges and Kapoor menyatakan : Business is the organized effort of individuals to produce and sell for a profit, the goods and services that satisfy society’s needs. The general term business refers to all such efforts within a society or within an industry.
Orang yang berusaha menggunakan uang dan waktunya dengan menanggung resiko dalam menjalankan kegiatan bisnis di sebut entrepreneur.
Adakah bisnis yang tidak bermotif mencari keuntungan ? Kalau diamati ada bisnis yang bermotif tidak mencari keuntungan seperti sekolah / perguruan tinggi CIC, PDAM, PLN, Pembuatan SIM/KTP, Puskesmas.RSUD, kebersihan kota, keamanan dan ketertiban lalu lintas. Walaupun ada pembayaran dari konsumen lebih diarahkan untuk operasional bisnis tersebut bukan mencari keuntungan bagi pemiliknya.
Hal di atas terkait definisi dari Brown and Petrello yang menyatakan : Business is an institution which produces goods and services demanded by people.
Bisnis dibedakan menjadi 4 macam berdasarkan jenis kegiatannya : (1) Bisnis ekstraktif; (2) Bisnis agraris; (3) Bisnis industry; (4) Bisnis jasa;
Dapat juga berkembang menjadi 9 macam kegiatan, yaitu : usaha pertanian, produksi bahan mentah, pabrik / manufaktur, konstruksi, usaha perdagangan besar dan kecil, transportasi dan komunikasi, usaha financial, asuransi, dan real estate, usaha jasa, dan usaha yang dilakukan oleh pemerintah.l
Bisnis dibedakan menjadi 4 macam kegunaan : (1) kegunaan bentuk / form utility; (2) kegunaan tempat / place utility; (3) kegunaan waktu / time utility; (4) kegunaan pemilikan / possession utility.
 Daya Tarik Bisnis
Indonesia sebagai Negara agraris dan maritime sangat ketinggalan dalam hal motivasi bergerak di bidang bisnis. Mengapa ? secara psikologis masyarakat di Indonesia merasa lebih berharga / bermartabat bila bekerja sebagai pegawai (terutama PNS) walaupun bergaji kecil. Padahal pebisnis bisa memiliki penghasilan lebih dibanding pegawai dan bahkan memiliki pegawai (karena pebisnis mengembangkan usahanya dan membutuhkan bantuan oranglain).
Faktor kontinuitas bisnis adalah : (sumber Buchari Alma : Pengantar Bisnis)
1. Likuiditas, yaitu kemampuan bisnis membayar utang-utang pada saat jatuh tempo. Likuiditas juga berarti mampu menjaga kelancaran proses produksi agar suplai hasil produksi lancer;
2. Solvabilitas, yaitu berusaha agar modal sendiri / asset bisnis lebih besar dari utangnya;
3. Soliditas, yaitu kemampuan bisnis untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat. Kepercayaan meliputi moral pengelola bisnis, tepat dalam berjanji, dan dipercaya dalam bidang keuangan;
4. Rentabilitas, yaitu bisnis mampu memperoleh keuntungan yang layak tidak merugi;
5. Crediet Waardigheid, yaitu bisnis dipercaya sehingga layak memperoleh kredit / pinjaman.
 Sejarah Perkembangan Bisnis
Sekarang adalah jaman globalisasi. Dunia semakin transparan dan persaingan bisnis semakin hebat, baik perusahaan nasional maupun multinasional. Media massa menyatakan ‘perang dagang’ antara Jepang dan Amerika juga China dan Amerika. Begitu juga antara Jepang dan Korea di Indonesia dalam memasarkan mobil dan elektronik. Belum lagi produk China membanjiri pasar Indonesia. Sebelumnya tentu kita tahu berbagai produk masuk dan mengusai pasar Indonesia, seperti restoran siap saji (AW, KFC, McD, Pizza Hut) atau makanan dan minuman (Cocacola, Nestle, FrisianFlag), elektronik (Sharp, Toshiba, LG, HP, Blackberry, Nokia, Samsung, Nexian).
Lalu, Indonesia dan masyarakatnya apakah hanya akan tinggal diam ?
 Peluang-peluang dalam Bisnis
Jika anda seorang mahasiswa, kelak akan terjun ke dunia bisnis maka mulailah menekuninya sejak sekarang. Mulailah belajar memikul tanggung jawab, latihlah keterampilan dan keahlian anda. Galilah bermacam pengalaman dari tingkat yang paling sederhana. Semua usaha tersebut akan menjadikan anda memiliki pondasi yang kuat mencapai tingkat yang lebih tinggi / professional.
Silahkan ukur diri sendiri dengan melingkari salah satu angka sesuai kepribadian anda :
Yakin pada diri sendiri, optimis, kepemimpinan, fleksibilitas, bisa mengelola uang, imajinasi, bisa merencana, sabar, tegas, semangat, tanggungjawab, kerja keras, dorongan mencapai sesuatu, integritas, percaya diri, relisme, organisasi, ketepatan, ketenangan, memperhitungkan resiko, kesehatan fisik, komunikasi dengan orang lain, kebebasan, bisa bergaul, membuat keputusan.
(5 = sangat kuat; 4 = kuat; 3 = sedang, 2 = lemah; 1 = lemah sekali)

di susun oleh : Dewi Laily Purnamasari, Ir.MM (Lektor) Dosen AP-CIC Cirebo

TUGAS PENGANTAR BISNIS 


“ MENGAPA BELAJAR BISNIS “


                       
                                              Disusun Oleh :
                                      Nama              : Rika Agustina
                                      Kls                 : 1EB12       
                                      Npm               : 25210942


                        Jl.  Margonda Raya no.  100 Kec. Pondok Cina Kab. Depok 16424
                                                  Universitas Gunadarma

                                                          BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.          Latar Belakang


Pada zaman dahulu bisnis dikenal di Indonesia karena di bawa oleh soudagar-soudagar kaya  luar negeri yang singgah atau menetap di Indonesia.  Dan bisnis pada zaman dahulu  kebanyakan hanya di geluti oleh para soudagar kaya raya.  Namun dengan kemajuan zaman seperti sekarang ini bisnis di peruntukan oleh siapa saja yang ingin dan berani untuk berkopentisi untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya.

Saat sekrang ini bisnis adalah sebuah sarana berkomunikasi.  Di jaman semoderen sekarang banyak kita temukan berbagai macam kepemilikan bisnis seperi perusahaan perorangan, persekutuan firma ( FA ), persekutuan komanditer ( CV ), perseroan terbatas ( PT ), kartel, trust, holding company, persekutuan Negara, koperasi.  Dengan demikian seharusnyah kita lebih paham mengapa kita harus berbisnis.  Kebanyakan orang mengangap bisnis adalah sebuah sarana untuk mencari uang atau keuntungan, tetapi sebagian orang menganggap bisnis adalah sebuah hobi yang harus di salurka walaupun pada akhirnya semua bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.  Jadi busnis bisa dikatagorikan  organisasi modern yang selalu mengikuti zaman dan tak akan lekang oleh waktu. 




                                   

BAB II
      Kajian Teori

MENGAPA BELAJAR BISNIS

2.1. Sejarah Bisnis
Di kepulauan Indonesia telah menjadi wilayah perdagangsn penting setidaknya sejak abad ke 7, ketika sriwijaya dan kemudian majapahit di perdagangakan oleh Cina dan India.  Penguasa local secara berhadap mengadopsi kebudayaan India, agama dan politik model dari abad-abad awal Masehi, Hindu dan Budha berkembang kerajaan .  sejarah Indonesia telah di pengaruhi oleh kekuatan asik tertarik pada sumberdaya alamnya.  Perdagangan muslim membawa agama islam, dan Eropa berjuang kekuatan satu sama lain untuk memonopoli pedagangan di kepulauan rempah di Maluku.  Setelah tiga setengah abad dari kolonialisme Belanda, indonedia mengemukakan kemerdekannya setelah perang dunia ke II. 

A.   Mengapa kita Berbisnis
Saat kondisi terhimpit yang memaksa kita untuk berfikir keras ide bisnis yang muncul di pikiran kita, yang pada akhirnya membuat kita berani untuk mengambil langkah maju serta berani dalam membangun usaha atau bisnis cth jika kita ingin memulai bisnis rental mobil kita harus benar – benar berani dah optimis. Miliki modal mental yang berani dan tidak ragu – ragu dalam berwirausaha even kita tidak tahu usaha yang sudah kita pilih berhasil atau tidak yang penting usaha dengan gigih maka usaha anda akan mendapatkan hasil yang maksimal.
Sedangkan pada saat kehidupan kita berjalan dengan mulus dan normal – normal saja banyak dari kita tidak akan memikirkan hal itu karena kita terkadang sudah terlena dengan kenyamanan yang ada.
Dalam membangun usaha / memulai bisnis menurut purdi e. Chandra presiden direktur grup primagama dan pendiri entrepreneur university, perlu ada suatu taktik atau rekayasa bahwa kita itu memang harus dalam kondisi terpaksa untuk memulai usaha. Misalnya, saat kita tidak di perpanjang kontrak kerja oleh perusahaan, atau kita sedang menjadi pengangguran. Lalu apa yang ada di otak kita ? Yang pasti bagaimana caranya kita bisa bertahan dalam hidup cara bertahan dalam hidup tentunya kita juga harus bisa menghasilkan uang untuk membeli kebutuhan hidup kita.
Kita harus berani dalam mengambil resiko yang ada, baik itu ketidakpastian dan keburaman di dalam usaha yang sudah anda pilih karena jika kita berani dalam mengambil resiko tentunya akan sangat membantu anda dalam membangun usaha. Dan yang pasti kita tidak boleh ragu dalam menjalankan usaha atau bisnis yang sudah kita pilih, kita harus berani dan tetap berfikir optimis.

B. Bisnis adalah
            Bisnis berasal dari busy yang mempunyai arti sibuk. “Sibuk mengerjakan sesuatu yang menghasilkan laba atau keuntungan. Bisnis dalam arti luas adalah istilah umum yang mengambarkan semua aktifitas institusi yang memproduksi barang dan jasa dalam kehidupan sehari-hari. Bisnis bertujuan untuk memuaskan kebutuhan masyarakat.
            Mengapa kita harus berbisnis? Bisnis terdiri dari pemasaran,penjualan. Jadi secara tidak sadar kita sudah menjalani bisnis dari kita kecil.
            Bisnis merupakan kegiatan dalam menjual produk atau jasa agar memberikan keuntungan bagi pemiliknya. Bisnis merupakan kegiatan beresiko memberikan kerugian baik dari segi material atau non-material. Namun bila berhasil maka akan memberikan keuntungan dan kesejahteraan bagi pemiliknya. Agar terhindar dari resiko bisnis maka bisnis harus dijalankan dengan tepat dengan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang serius dan mantap. Bisnis terdiri atas beberapa komponen penting yang saling mendukung dan melengkapi. Bila salah satu komponen gagal maka akan mengganggu komponen lain. Berikut adalah komponen-komponen bisnis tersebut:

·                     Manajemen, yaitu bagian yang merencanakan, mengelola, dan menjalankan bisnis. Komponen ini bisa disebut sebagai backend yaitu komponen yang berada di belakang layar.
·                     Kekuatan brand atau image, yaitu karisma, kekuatan emosional yang dimiliki oleh perusahaan dan merupakan pandangan/perasaan masyarakat terhadap perusahaan atau produk.
·                     Produk atau Layanan, komponen yang dijual atau ditawarkan kepada pasar. Komponen ini bisa disebut sebagai front end karena komponen ini berada didepan. Komponen inilah yang berhadapan dengan masyarakat.
·                     Partner, yaitu pihak yang ikut membantu dalam menjalankan bisnis.
·                     Pelanggan, yaitu pihak yang akan menerima tawaran atau membeli produk dan layanan yang ditawarkan.
Saya akan membahas komponen-komponen diatas satu persatu disertai kriteria, prisip, dan standar yang perlu dipenuhi agar tiap komponen dapat berfungsi maksimal sesuai yang diharapkan. Tiap komponen tidak dapat berdiri sendiri karena gangguan pada satu komponen akan mengganggu komponen lain. Saya akan menulis pemikiran saya berdasarkan pengalaman, buku-buku manajemen bisnis, dan studi kasus pada perusahaan-perusahaan tertentu. Pada posting ini saya akan membahas pada komponen Manajemen. Dan saya akan teruskan pada tulisan-tulisan berikutnya.
Manajemen
Manajemen suatu perusahaan adalah nyawa dari suatu perusahaan. Manajemen yang menentukan pertumbuhan atau kebangkrutan suatu perusahaan. Dengan adanya suatu pengelolaan dan manajemen yang baik maka suatu perusahaan akan mampu bertahan dari segala tekanan, kendala, dan rintangan yang ada. Bahkan akan berkembang menjadi lebih besar dan lebih baik lagi. Dalam mengelola perusahaan maka ada prinsip dan standarisasi dimana hal-hal tersebut akan sangat membantu perkembangan perusahaan bila diterapkan dengan baik. Prisip dan standar ini bukanlah nilai mutlak dalam kesuksesan suatu perusahaan. Tidak selamanya suatu perusahaan yang telah melakukan segala sesuatunya dengan baik akan sukses. Terkadang ada beberapa kendala atau halangan yang tidak dapat dihindari contohnya tertipu rekan kerja atau tertimpa bencana serta kendala-kendala lainnya. 
Elemen-Elemen Dalam Sistem Bisnis :

a.       Capital Modal
sejumlah uang yang di gunakan dalam menjalani bisnis.
Material (Bahan-Bahan) jasa yang di butuhkan masyarakat.
b.      SDM (Sumber Daya Manusia)
c.       Memiliki Kemampuan yang berkualitas
d.      Management Skill(Keterampilan Management)
e.       Sistem Manajemen
Faktor yang di perlukan untuk melakukan kegiatan bisnis untuk diolah menghasilkan barang dan
f.        yang dilakukan berdasarkan prosedur dan tata kerja manajement.

Jenis Kegiatan Bisnis :

·        Produksi
·        Distribusi
·        Konsumsi





Bentuk Dasar Kepemilikan Bisnis :

v                Perusahaan Perseorangan

Perusahaan perseorangan adalah suatu bentuk badan usaha yang dimiliki, dikelola,dan di pilih oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap resiko dan kegiatan perusahaan. Pada umumnya perusahaan perorangan memeiliki modal yang terbatas sehingga umumnya pada usaha kecil, warung-warung, dan sebagainya. Dengan modal yang terbatas, perusahaan dan kekayaan pribadi.  Semua harta kekayaan pemilik menjamin semua hutang-hutang perusahaan, sebaliknya keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan seluruhnya menjadi hak pemilik.  Di Indonesia, pendirian perusahaan perorangan tidaklah sulit, tetapi untuk beberapa lapangan kegiatan usaha diperlukan izin khusus dari pemerintah.
Keuntungan :
Ø      Mudah dibentuk dan dibubarkan.
Ø      Bekerja dengan sederhana.
Ø      Tidak perlu kebijakan pembagian laba.


Kelemahan :
Ø      Tanggung jawab tidak terbatas.
Ø      Kemampuan mengelola menejemen terbatas.
Ø      Sumber dana hanya terpusat kepada pemilik.
Ø      Resiko ditanggung sendiri.



v     Persekutuan Firma ( Fa)
firma adalah suatu persekutuan antaradua orang atau lebih untuk menjalankan suatu usaha atas nama bersama.  Tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak terbatas hanya pada modal yang di tanam, tetapi juga kekayaan dari anggota firma.  Begitu pula jika firma menderita kerugian, semua anggota ikut menanggung dengan rasio tertentu mwnurut perjanjian diantara para anggotanya.  Sebaliknyah laba usaha yang diperoleh dibagi berdasarkan modal yang ditanam masing-masing anggota dalam perusahaan itu.
      Keuntungan:
Ø      Mempunyai kemampuan financial yang relative lebih besar karena modal yang dimiliki beberapaorang.
Ø      Keputusan bersama dengan pertimbangan seluruh anggota firma, sehingga keputusan bisa jauh lebih baik.

Kelemahan :
Ø      Hutang perusahaan ditanggung oleh masing – masing anggota firma.
Ø      Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin, sebab bila salah seorang anggota firma keluar maka firmapun bubar.


v                Persekutuan komenditer ( CV )
Pesekutuan komanditer atau Commanditair Venootshap, biasa disingkat CV, adalah suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk berusaha antara mereka yang bersedia menjalankan, memimpin dan bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya dengan mereka yang member pinjaman,  tetepi tidak  bersedia memimpin perusahaan dan bertanggung jawab terhadap kekayaan yang diikiu sertakan dalam perusahaan tersebut.  Dengan demikian CV terdiri dari dua persero yaitu persero pengurus dan persero komanditar.  Persero pengurus adalah persero yang melakukan pengurusan perseroan dan mempunyai tanggung jawab yang saling menanggung ( tanggung jawab ), sedangkan persero komanditer tidak ikut campur dalam pengurusan perseroan, tetapi hanya memberikan modal.  Tanggung jawab persero komaditar adalah terbatas, yaitu tidak akan memiliki kerugian yang melebihi jumlah modal yang dimakkan dalam CV.
Keuntungan :
Ø      Pendirianya relative mudah.
Ø      Modal yang didapatkan jauh lebih banyak.
Ø      Kesempatan berkembang jauh lebih tinngi.

Kelemahan :
Ø      Tanggung jawab tidak terbatas.
Ø      Kelangsungan hidup tidak menentu.
Ø      Sukar untuk menarik kembali investasi.

v                Perseroan Terbatas
Perseroan terbatas adalah suatu kumpulan dari orang-orang yang diberi hak dan diakui oleh hukum untuk berusaha dan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pendirian PT harus didukung leh akta resmi dari notaries dan disarankan oleh Menteri Kehakiman.  Akta yang telah disarankan selanjutnya harus didaftarkan di kepaniteraan pengadilan negeri dan kemudian diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia.

Perangkat organisasi PT terdiri atas :
a.       Rapat umum pemegang saham ) RUPS )
b.      Dewan komisaris
c.       Direksi

Ada tiga jenis modal dalam PT yaitu :
a.       Modal dasar
b.      Modal yang ditempatkan
c.       Modal yang disetor

Sedangkan jenis saham yang ada dalam PT, dapat dibedakan menjadi enam macam :
·        Saham biasa, yaitu saham dimana dividen hanya diberikan jika perusahan memperoleh keuntungan.
·         Saham prioritas atau preferen,yaitu saham yang dimiliki hak utama dalam pembagian keuntungan atau pada saat terjadi likuidasi.
Saham preferen kumulatif, yaitu saham dimana dividennya akan dibayar secara kumulatif pada saat memperoleh keuntungan.
·        Saham bonus, yaitu saham yang diberikan secara Cuma-Cuma kepada para pemegang saham yang biasa, jika jumlah cadangan yang dihimpun terlalu besar sehingga perlu dikurangi dan diwujudkan dalam saham.
·        Saham sendiri yaitu, saham yang diberikan pada para pendiri sebagai imbalan jasa.
·        Saham kosong yaitu, saham yang dibeli kembali oleh perusahaan dari pemegang saham dan disimpan sehingga tidak diikiut sertakan lagi dalam peredaran.

v                Kartel
Karetel merupakan gabungan dari beberapa badan usaha untuk tujuan tertentu, seperti untuk keseragama harga, jumlah produksi, dan pembagian daerah pemasaran.  Ada beberapa jenis kartel :
a.       Kartel harga
b.      Kartel produksi
c.       Kartel derah
d.      Kartel kondisi
e.       Kartel pembagian keuntungan

v                Trust
Trust merupakan gabungan dari beberapa badan usaha dilebur dan disatukan menjadi badan usaha yang baru dan lebih kuat dan besar.  Missalnya bank Mandiri yang merupakan gabungan dari bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Pembangunan Indonesia, dan Bank Ekspor Impor.
v                Holding Company
Holding Company merupakan gabungan dari badan usaha dengan badan usaha lainnya dengan cara membeli sebagian besar sahan sehingga dapat mempengaruhi perusaha di bidang keuangan dan pemasaran. 
v                Perusahan Negara
Perusahaan Negara atau sering Badan Usaha  Milik Negara (BUMN ) adalah badan usaha dan anak perusahaan BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh Negara.  Badan usaha yang  sebagai beras sahamnya dimiliki oleh negara tetapi yang setatusnya disamakan dengan BUMN yaitu :
a.                   BUMN patungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
b.                  BUMN patungan antara pemerintah dan BUMN LAIN.
c.                   Badan usaha patungan BUMN dengan swasta nasional atau swasta asing dimana negara memiliki saham mayoritas ( minimal 51% ).
d.                  Kekayaan Negara pada BUMN yang dipisahkan berdasarkan peraturan pemerintah.

BUMN memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
a.                   Didirikan berdasarkan undangan-undangan yang berlaku dan dimiliki serta dikelola oleh pemerintah.
b.                   Didirikan dengan tujuan untuk melindungi keselamatan dan kesehjahteraan masyarakat.
c.                   Didirikan untuk melaksanakan kebijakan pemerintah.
d.                  Pada umumnya bergerak pada usaha yang bersifat memberiakn pelayanan bagi masyarskat.
e.                   Disamping usaha yang bersifat komersil, BUMN menghasikam produk merupakan barang atau jasa untuk pemerintah yang karena sifat kerahasiaannya atau menyangjut keamanan tidak diserahkan kepada pihak swasta.
Adapun bidang usaha dari BUMN yang ada di Indonesia :
a.                   Jasa keuangan, jasa konstuksi, jasa lainnya
b.                  Logistic dan pariwisata
c.                   Agro industry, kehutanan,kertas, percetakan, dan penerbitan
d.                  Pertambangan, industi strategis, energy dan telekomunikasi.
e.                   Perusahaan patungan minoritas.

Perusahaan BUMN yang bergerak di bidang perbankkan :
a.                   PT Bank Ekspor Indonesia
b.                  PT Bank Mandiri Tbk
c.                   PT Bank Negara Indonesia Tbk
d.                  PT tanbungan bank Negara

Perusahaan BUMN yang bergerak dibidang Asuransi :
a.                   PT ASABRI
b.                  PT Asuransiekspor Indonesia
c.                   PT Asuransi Jasa Indonesia
d.                  PT Asuransi Jasa Raharja

Perusahaan BUMN yang bergerak dibidang perfilman :
a.                   Perum Produksi Film Negara ( PPFM )

v    Koperasi
Koperasi di Indonesia memiliki krekteriris yang berbeda dengan koperasi yang ada di Megara lain.  Hal imi dapat dilihat dari pengertian, landasan, asas, tujuan, fungsi, peran,dan prinsip koperasi yang digunakan di Negara lain.
UUD Koperasi no. 25 Tahun 1992
Koperasi adalah badan usaha yang beranggota orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonimirakyat yang berdasarka atas asas kekeluargaan .
Koperasi didirikan sebagai persekutuan kaum yang lemah untuk membela keperluan hidupnya.  Mencari keperluan hidupnya dengan ongkos semurah-muranya, itulah yang di tuju.  Pada koperasi didahulukan keperluan bersama, bukan keuntungan ( Mohamad Hatta,1954 ).
Undang –undang No 1992 dinyatakan koperasi di  Indonesia berlandaskan pancasiladan Undang-Undang Dasar 1945.
1.      Pancasila menjadi landasan koperasi Indonesia didasarkan atas pertimbangan bahwa pancasila adalah landasan pandangan hidup dan ideologi bangsa Indonesia, yang menjadi jiwa dan semangat bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta merupakan nilai-nilai luhur yang ingin diwujudkan oleh bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

2.      UUD 1945 menjadi landasan koperasi Indonesia karena dildalamnya terdapat berbagai ketentuan yang mengatur berbagai aspek kehidupan bangsa Indonesia dalam bernegara, termasuk dalam aspek ekonomi yang diatur dalam pasal 33 dimana kehidupan perekonomian bangsa Indonesia dalam gerak pelaksanaanya didasarkan pada prinsip demokrasi dan ekonomi, artinya usaha pemenuhan kebutuhan ekonomi warga Negara Indonesia harus dilakukan melalui usaha di antara para anggota masyarakat untuk mencapai kemakmuran masyarakat yang sebesar-besarnya.

Tujuan utama pendirian suatu koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggotanya.  Tujuan koperasi menurut UU  No. 25 Tahun 1992 adalah :
v      Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya.
v     Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat.
v     Turut serta membangun tata perekonomian nasional.

Fungsi atau peranan koperasi Indonesia  adalah :
Ø      Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnyah dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
Ø      Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
Ø      Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
Ø      Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional.

Prinsip-prinsip koperasi yang di atur pada UU No 25 Tahun1992:
ü      Keangotaan bersifat sukarela dan terbuka.
ü      Pengelolaan dilakukan secara demoksari
ü      Pembagian sisa hasil usaha yang dilakukan secara adil dan sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
ü      Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
ü      Kemandirian.


v    Kewirausahaan
Istilah kewirausahaan merupakan padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa inggris.  Kata entrepreneurship sebenanya berasal dari bahasa prancis, yaituentreprende  yang berate petualangan, pencipta, dan pengelola usaha.  Istilah tersebut diperkenalkan pertama kali oleh Richard Cantillon ( 1755 ), seorang ahli ekonomi prancis keturuban irlandia, dalam karyanya berjudul Essai sur la nature du commerc en general. Istilah ini semakin terkenal setelah digumakan oleh para pakar ekonomi J.B.Say ( 1803 ) untuk menggambarkan para perusahaan yang mampu memindahkan sumber daya-sumber daya ekonomis dari tingkat produktifitas rendah ke produkfitas tinggi dan menghasilkan lebih banyak lagi.

Cirri-ciri kepribadian wirausaha :
·        percaya diri.
·        berorentasi pada tugas dan hasil.
·        pengambilan resiko dan menyukai tantangan.
·        Kepemimpinan.
·        Keorisinilan.
·        Bereontasi pada mas depan.
·        Keinginan yang kuat untuk berdiri sendiri.
·        Kemampuan belajar dari pengalaman.
·        Memotivasi diri sendiri.
·        Semangat untuk bersaing.
·        Dorongan untuk berperstasi.
·        Memiliki energy yang tinggi.
·        Tegas
·        Tidak mentukai uluran tangan orang lain.
·        Tidak bergantung  pada orang lain.
·        Memiliki tanggung jawab yang tinggi.










BAB III
                                  Manejemen Dalam Bisnis


3.1. Menejemen dalam Bisnis

Menurut warta ekonomi 83 % mahasiswa bisnis ingin menjadi Entrepreneur. Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Center for Enterpreneurship ( CIE ) Universitas Binus Nusantara pada akhir oktober 2005.  Terungkap ternyata bahwa sekitar 83%  mahasiswa Binus  berminat menjadi Entrepreneur, sedangkan sisanya dapat disimpukan memilih sebagai kaum professional ( pekerja ).  Respoden yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Binus yang sedang mengikuti mata kuliah Entrpreneuship.  Dalam koesioner memang tidak ditanyakan, pakah minat merka menjadi wirausahawan langsung setelah lulus kuliah atau bekerja dahulu baru setelah itu baru menbangun bisnis sendiri.  Hal yang dapat ditangkap dari hasil survey tersebut adalah “ adanya “ keinginan untuk mempunyai usaha sendiri ini begitu besar, walaupun memang keinginan saja tidaklah cukup, perlu beberapa factor lainya untuk merealisasikan keinginan tersebut.  Namun, jika keinginan saja sudah tidak ada, tentu kita tidak dapat melanjutkan kelangkah berikutnya.
Menejemen merupakan kerjasama dengan orang-orang untuk menentukan, menginterprestasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan, pebgorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.
Prinsip-prinsip manajemen yang paling populerdikemukkan oleh Henry Faylor ( 1841-1925 ) :
1.      Pembagian kerja
2.      Otoritas dan tanggung jawab
3.      Disiplin
4.      Kesatuan komando
5.      Kesatuan pengarahan
6.      Renumasi
7.      Sentralisasi
8.      Rantai scalar
9.      Tata tertib
10.  Keadilan
11.  Stabilitas masa jabatan
12.  Inisiatif
13.  Kemangat korps
Dalam dunia bisnis sangat di perlukan yang namanya manejemen untuk mengatur jalannya kegiatan bisnis untuk mencapai kemaxsimalan dalam berbisnis. Untuk itu di perlukan sekali rancangan seperti dibawah ini :

v    Perencanaan
Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dalam hal-halyang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah di tentukan.

Manfaat :
§         pelaksanaan pekerjaan akan tepat dan kegiatan setiap unit akan teroganisis menuju arah yang sama.
§         Sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan perusahaan.
§         Memudahkan pelaksanan pengawsan
§         Dapat menghindari kesalaham-kesalahan yang tidak di ingikan


v     Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas, tanggung jawab, dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu kesatuan yang dapat digerakan dalam rangka mencapai tujuan.

Manfaat :
§         adanya pendelegasian wewenang dari menejemen tingkat atas kepada menejemen tingkat bawah.
§         Adanya pembagian tugas secara jelas.
§         Memiliki menejemen tingakat atas yang professional untuk mengkoordinasian seluruh kegiatan.

v     Penggerakan
Penggerakan adalah suatu fungsi manajemen untuk menggerakan orang-orang untuk bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

v     Pengendalian
Pengandalian atau pengawasan adalah tindakan meneliti apakah segala sesuatunya telah tercapai atau berjalan sesuai yang telah ditententukan.
                                               





     BAB IV
                                      PENUTUP

4.1. Kesimpulan
            Adapun kesimpulan yang saya rangkum dari makala yang saya buat adalah sebagai berikut :
1.      Bisnis sudah berkembang jauh sebelum era globalisasi datang.
2.      Bisnis alat yang tepat untuk mencari keuntungan karena terjadinya suatu kesepakatan dan transaksi disini.
3.      Bisnis baik dimulai sejak dini.
4.      Termasuk organisasi yang tak lekang oleh zaman dan selalu berkembang mengikuti kemajuan zaman.
5.      Semua orang pasti pernah berbisnis.
6.      Dan sadar atau tidak,mau atau tidak uang dan bisnis adalah suatu yang vital dan sangat dibutuhkan oleh semua manusia.

5.1. Saran
          Dalam penulisan makala ini, terdapat beberapa saran-saran yakni sebagai berikut :
1.      Perlunya penanaman jiwa bisnis sejak dini.
2.      Perlunya memulai bisnis sejak dini dengan modal yang cukup.
3.      Perlunya kesiapan mental untuk menjalani bisnis ini.
4.      Banyak bidang usaha yang bisa kita coba.
















TUGAS MAKALAH PENGANTAR BISNIS

BISNIS ONLINE BISNIS TEPAT MASA KINI

TUGAS PENGANTAR BISNIS















Disusun oleh:

Ahrars Bawazier
29210101
1EB12








Universitas Gunadarma
2010











KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ”Bisnis Online Bisnis Tepat Masa Kini”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang
 
telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehinggga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dan tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Wuri P. karena telah membantu dalam pembuatan makalah ini. 
Dalam penyusunan makalah ini penulis berharap semoga makalah ini
 
dapat bermanfaat bagi penulis maupun kepada pembaca umumnya.


Bogor, 13 November 2010



Penulis

















DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
 

DAFTAR ISI
 

BAB I PENDAHULUAN
 
LATAR BELAKANG
 
TUJUAN
 
METODE PENULISAN
 

BAB II PEMBAHASAN
 
DEFINISI BISNIS ONLINE
CONTOH BISNIS ONLINE
BAB III PENUTUP 
KESIMPULAN
 
SARAN
 



















BAB I
PENDAHULUAN


LATAR BELAKANG

Di zaman sekarang, sulit sekali mencari pekerjaan. Ingin usaha sendiri tetapi modal tak mencukupi. Nah,

dalam makalah ini akan dibahas tentang bisnis yang amat tepat untuk masa sekarang ini yaitu bisnis online. Makalah ini akan mengupas semua tentang bisnis online.

TUJUAN

Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan, wawasan, serta dapat mengajak generasi muda tertatik untuk berbisnis online.


METODE PENULISAN

Penulis menggunakan metode membaca bahan dan mendapatkan referensi dari internet kemudian menyimpulkannya.



















BAB II
PEMBAHASAN

DEFINISI BISNIS ONLINE

Sebelum saya menjelaskan apa itu bisnis online, saya akan sedikit menjelaskan tentang definisi dari bisnis itu sendiri. Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya. Bisnis dilakukan untuk mendapatkan laba.
Bisnis online merupakan sebuah kegiatan bisnis yang dilakukan secara online. Bisnis ini dilakukan dengan cara  menggunakan perangkat komputer yang tersambung ke jaringan internet. Perangkat komputer yang dimaksud adalah:
·         Desktop
·         Laptop
·         Notebook
·         Netbook
·         smartphone
Pada intinya bisbis online adalah kegiatan bisnis yang memanfaatkan jaringan internet. Jadi, barang atau jasa kita tawarkan dalam bentuk maya bukan bentuk nyata.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berbisnis online yaitu:
1.      Harus mengetahui terlebih dahulu tentang seluk beluk bisnis yang akan kita jalankan.
2.      Kita benar-benar melakukan bisnis ini, dalam artian tidak ada penipuan dalam usaha ini.
3.      Memiliki banyak teman agar bisnis kita cepat dikenal.
4.       Harus memiliki ATM. Karena uang yang kita dapatkan dari bisnis online yang kita kelola akan disetorkan ke ATM.
Sebenarnya kita bisa saja menggunakan layanan internet yang sedang “in” di saat sekarang ini seperti Facebook, Twitter, Blogger, Youtube, dan lainnya tetapi lebih baik kita mempunyai situs sendiri. Itu karena jejaring sosial yang kita gunakan pun belum tentu menyetujui apa yang kita lakukan. Di luar negeri, orang yang ketahuan melakukan itu (spammer) bisa terkena jerat hukuman. Makanya, lebih baik buat situs sendiri. Toh pada zaman sekarang kita bisa membuat situs secara gratis dan pasti kitapun akan lebih dipercaya.

Berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan bisnis online:

Kelebihan bisnis online:
1.      Bisnis online banyak jenisnya
2.      Bisa dijalankan dari mana saja
3.      Modal relatif kecil
4.      Jangkauan Penjualan Luas
5.      Tak Perlu Gudang & Tempat Luas Untuk Stok Barang
Kekurangan bisnis online:
1.       Bisnis online tidak mudah
2.      Resistensi Membeli Secara Online
3.      Rumitnya Sistem Pembayaran
4.      Pasar Seluruh Dunia Tapi Terbatas Pada Pengguna Internet

CONTOH BISNIS ONLINE

Bisnis menjadi penjual barang atau jasa di internet
Bisnis menjual produk seperti berjualan biasa. Bedanya, bisnis ini hanya memanfaatkan internet untuk memajang produk, mengatur sistem pemesanan dan pembayaran secara online.

Bisnis menjadi affiliate
          Kalau anda tidak punya produk sendiri, Anda bisa menjadi seorang affiliate marketer. Anda cukup menjual produk orang lain untuk mendapat uang. Jika di dunia nyata, profesi ini disebut sebagai agen barang / makelar / perantara. 






















BAB III
PENUTUP

Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat memberi pengetahuan dan wawasan yang bermanfaat.

KESIMPULAN
Berbisnis online merupakan bisnis yang cocok di era sekarang. Banyak pula keuntungan yang bisa kita dapat. Tapi, dalam menjalankan bisnis ini kita harus betul-betul mempelajarinya terlebih dahulu.

SARAN

Tak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan makalah ini yang jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran sangat membantu penulis dalam mencapai tujuan yang lebih baik.


Bisnis memiliki beberapa definisi/ pengertian. Secara umum, bisnis mempunyai pengertian sebagai suatu organisasi yang menyediakan barang dan jasa untuk mendapatkan profit atau keuntungan. Bisnis juga bisa diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha atau sebuah aktifitas terpadu yang meliputi pertukaran barang, jasa atau uang yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih, dengan tujuan memperoleh profit atau keuntungan atau manfaat dari kegiatan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan juga bahwa definisi/ pengertian bisnis adalah proses sosial yang dilakukan oleh setiap individu atau kelompok melalui proses penciptaan dan pertukaran kebutuhan dan keinginan akan suatu produk tertentu yang memiliki nilai atau memperoleh manfaat dan keuntungan. 
Lingkungan bisnis terdiri dari dua jenis, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
· Lingkungan Internal, terdiri dari manajemen, modal, informasi, karyawan, pemegang saham, peralatan fisik, dsb.
· Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal bisnis terdiri dari dua jenis, yaitu lingkungan khusus dan lingkungan umum :
· Lingkungan Khusus, terdiri dari konsumen, pesaing, pemasok dan kreditor.
· Lingkungan Umum, terdiri dari kondisi ekonomi, politik, dan hukum, sosial budaya, demografi, serta teknologi dan kondisi globalisasi.

Bisnis dan Sistem Ekonomi
Bisnis adalah suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa untuk mendapatkan profit. Di mana yang dimaksud dengan profit adalah perbedaan antara pendapatan suatu bisnis dan beban-bebannya.

Sistem ekonomi adalah sistem suatu negara untuk mengalokasikan sumber dayanya di antara warga negaranya baik individu maupun organisasi. Faktor-faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam produksi barang dan jasa, yaitu tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan, sumber daya alam, dan sumber daya informasi.

Ada 3 jenis sistem ekonomi, yakni planned economy (perekonomian terpimpin), market economy (perekonomian pasar), dan mixed market economy (perekonomian pasar campuran).

Etika Bisnis
Secara harfiah, etika dapat diartikan sebagai kepercayaan tentang apa yang benar dan salah, baik atau buruk dalam tindakan yang mempengaruhi orang lain. Sedangkan perilaku etis adalah tingkah laku yang disesuaikan terhadap normal sosial yang diterima secara umum berkenaan dengan tindakan yang berguna dan berbahaya.

Terdapat 3 langkah sederhana untuk melakukan penilaian etika untuk situasi dalam aktifitas bisnis, yaitu :
a. Mengumpulkan informas yang relevan,
b. Mengalisa fakta- fakta untuk menetapkan nilai moral yang paling sesuai
c. Membuat keputusan etik berdasarkan pada kebenaran atau kesalahan dari kebijakan atau aktifitas yang dimaksud.

Tanggung jawab sosial merupakan penerimaan manajemen terhadap kewajiban untuk mempertimbangkan laba, kepuasan pelanggan dan kesejahteraan sosial sebagai nilai sepadan dalam mengevaluasi kinerja perusahaan. Sedangkan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap stakeholder, yaitu meliputi tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, investor, pemasok dan komunitas local dimana bisnis tersebut berada. Empat area tanggung jawab organisasi terdiri dari tanggung jawab ke depan terhadap lingkungannya, konsumen, karyawan dan investor.


Faktor Lingkungan Ekonomi Yang Mempengaruhi Bisnis

BAGIAN 2
LINGKUNGAN BISNIS
Keberhasilan suatu perusahaan sebagian tergantung lingkungannya. Walaupun manger suatu  perusahaan tidak dapat mengendalikan lingkungan, mereka dapat cendereung membeuat keputusan bisnis yang menguntungkan dari lingkungan atau yang menawarkan proteksi yang menolak kondisi sebaliknya. Perusahaan akan dipengaruhi oleh tiga lingkungan bisnisnya yaitu :
1.       Lingkungan Ekonomi (Kondisi Ekonomi Makro)
2.       Lingkungan Industri (Kondisi Ekonomi Mikro)
3.       Lingkungan Global (Kondisi Ekonomi Internasional)

BAB 4
LINGKUNGAN EKONOMI
A.      FAKTOR EKONOMI MAKRO YANG MEMPENGARUHI KINERJA BISNIS
Kondisi ekonomi makro memberikan refleksi keseluruhan ekonomi dan dapat mempengaruhi kinerja dan nilai bisnis. Kinerja kebanyakan bisnis sangat tergantung pada tiga faktor ekonomi yaitu :
1.       Pertumbuhan Ekonomi
2.       Inflasi
3.       Suku Bunga.
1.       Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi diinterfretasikan sebagai persentase dari perubahan PDB dari suatu periode ke periode lainnya. Pertumbuhan ekonomi mendorong penerimaan perusahaa, pertumbuhan ekonomi yang lambat mengakibatkan permintaan barang dan jasa yang lambat, yang dapat mengurangi penerimaan perusahaan
1.       Indikator Pertumbuhan Ekonomi
Terdapat dua ukuran umum untuk mengukur pertumbuhan ekonomi adalah tingkat total produksi dari barang dan jasa dalam ekonomi (PDB) dan jumlah total pengeluaran (Agregat Pengeluaran). Produk Domestuk Bruto (PDB) merupakan nilai pasar total dari barang dan jasa final yang diproduksi dalam negri, sedangkan Agregat Pengeluaran merupakan jumlah total pengeluaran dalam ekonomi.
Indikator alternati dari pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pengangguran. Indikator ini yang bermacam-macam sebaiknya dimonitor karena dapat memberikan indikasi perbaikan ekonomi. Empat tipe pengangguran yaitu :
a.       Pengangguran Friksi, orang yang menganggur karena menunggu dari pekerjaan yang sau ke pekerjaan yang lain.
b.      Pengangguran Siklis, orang yang menganggur karena kondisi ekonomi sedang buruk.
c.       Pengangguran struktural, orang yang menganggur karena tidak mempunyai keterampilan yang cakap
d.      Pengangguran musiman, orang yang jasanya tidak diperluka dalam bberapa waktu (musim).
Dari keempat jenis pengangguran, tingkat pengangguran siklis mungkin sebgai indikator terbaik dari kondisi ekonomi, apabila pertumbuhan ekonomi tumbuh, bisnis akan mempekerjakan orang lebih banyak hingga pengangguran menurun
Banyak indikator lain dari pertumbuhan ekonomi seperti Indek Produk Industri, Permulaan perumahan baru dan tingkat pendapatan indipidu.
2.       Sentitivitas Perusahaan akan Pertumbuhan Ekonomi
Beberapa perusahaan lebih sensitif daripada yang lain terhadap kondisi ekonomi karena permintaan produk mereka juga lebih sensitif terhadap kondisi tersebut. Misalkan permintaan produk pangan tidak begitu sensitif terhadap kondisi ekonomi, karena orang masih membeli walaupun ekonominya lemah, lain halnya dengan permintaan barang kebutuhan skunder dan tersier.
2.       Inflasi
Inflasi adalah peningkatan tingkat hara umum dari barang dan jasa dalam periode waktu tertentu. Inflasi dapat mempengarui biaya operasi perusahaan yang menghasilkan produk karena naiknya biaya barang pasokan dan bahan baku. Gaji juga dapat dipengaruhi tingkat inflasi. Tingkat inflasi yang tinggi akan mengakibatkan lebih tingginya biaya produksi perusahaan, penerimaan perusahaan mungkin juga akan tinggi selama periode inflasi tinggi karena banyak perusahaan membebankan kepada harga yang lebih tingi sebagai konpensasi biaya mereka yang tinggi pula.
Terdapat dua tipe inflasi yaitu :
a.       Cos-push Inflation, merupakan situasi apabila produk diberi harga lebih tinggi karena biaya yang dialami perusahaan juga besar.
b.      Deman-pull Inflation, merupaka situasi ababila harga barang dan jasa tertarik naik karena permintaan konsumen yan kuat.
Pertumbuhan ekonomi yang kuat dapat menekan upah maupun harga. Prtumbuhan ekonomi yang kuat berarti pengangguran lebih sedikit jadi ekerja dapat bernegosiasi untuk meminta upah lebih tinggi dan perusahaan cenderung menaika harga produknya untuk menutup biaya yang lebih tinggi.
3.    Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga mewakili biaya meminjam uang. Pelaku bisnis memonitor secara seksama tingkat suku bunga karena mereka menentukan jumlah pengeluaran yang harus ditanggung apabila meminjam uang.
Perubahan dalam tingkat suku bunga di pasar dapat mempengaruhi pengeluaran biaya bunga perusahaan karena bunga pinjaman yang diminta oleh bangk komersial atau oleh kreditor lain untuk perusahaan adalah berdasarkan tingkat suku bunga di pasar.
Karena tingkat suku mempengaruhi biaya pendapatan beberapa proyek yang dipandang layak dalam periode suku bunga rendah, mungkin akan tidak layak dalam periode suku bunga tinggi. Maksudnya, proyek mungkin tidak akan cukup mengembalikan biaya pendanaanya. Sebagai konsekwensi perusahaan cenderung mengurangi tingkat ekspansi apabila suku bunga tinggi.
Dampak Tingkat Suku Bunga Pada Nilai Perusahaan, pada tingkat suku bunga rendah konsumen membeli produk dengan menggunakan dana pinjaman dengan biaya bunga rendah, sehingga permintaan untuk produk tersebut sangat kuat yang menimbulkan kinerja dan nilai perusahaan meningkat  secara subtansial (diukur dengan harga saham).

Pertumbuhan Ekonomi


Penerimaan

-




Biaya Operasional


Inflasi
                                                                                                                                                            


Biaya Bunga

Tingkat Suku Bunga

-

=


Laba











Gambar
Faktor Ekonomi Makro Mempengaruhi Laba Perusahaan

Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa penerimaan perusahaan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi, yang mempengaruhi permintaan produk perusahaan. Penerimaanya dan biaya operasionalnya dipengaruhi oleh inflasi. Biaya bunga dipengaruhi oleh pergerakan tingkat suku bunga.

B.      BAGAIMANA HARGA PASAR DITENTUKAN
Kinerja perusahaan dipengaruhi oleh perubahan harga yang ditentukan untuk produk (yang mempengaruhi penerimaan mereka) dan harga-harga yang harus mereka bayar untuk barang pasokan dan bahan baku (yang mempengaruhi biaya operasional). Harga produk dan pasokan tergantung kepada kondisi permintaan dan penawran.
a)      Jadwal Permintaan Untuk Suatu Produk
Adalah jadwal yang mengindikasikan kuantitas produk yang diminta pada setiap kemungkinan harga jual.
b)      Jadwal Penawaran Untuk Suatu Produk
Adalah jadwal yang mengindikasikan kuantitas suatu produk yang ditawarkan (diproduksi) oleh perusahaan pada setiap kemungkinan harga.
c)       Interaksi Permintaan dan Penawaran
Dari interaksi permintaan dan penawaran akan terjadi tiga kondisi yaitu surplus, minus dan ekuilibirium. Surpuls adalah situasi dimana kuantitas penawaran oleh perusahaan melebihi kuantitas yang diminta oleh pelanggan.Minus adalah situasi dimana kuantitas yang ditawarkan oleh perusahaa lebih sedikit daripada kuantitas permintaan oleh pelanggan. Harga ekuilibirium adalah harga dimana kuantitas produk yang ditawarkan perusahaan sama dengan kuantitas produk yan diminta pelanggan.
d)      Akibat dari Perbuhan Jadwal Permintaan atau Penawaran
Setelah waktu berlalu, kondisi yang berubah dapat menyebabkan jadwal permintaan atau penawaran untuk produk tertentu berubah. Konsuekwensinya, harga ekuilibirium untuk produk tersebut juga berubah.
e)      Akibat Permintaan dan Penawaran pada tingkat Harga umum
Tingkat harga umum adalah rata-rata harga dari semua barang dan jasa yang ada. Jika totalnya (agregat) permintaan oleh konsumen untuk semua atau sebagian besar produk tiba-tiba naik (mungkin karena naiknya tingkat pendapatan untuk sema tingkat konsumen) tingkat harga umum dapat naik. Tingkat harga umum juga mungkin terpengaruh oleh pergeseran dari jadwal penawaran untuk semua barang dan jasa. Jika jadwal penawaran untuk semua barang tiba-tia turun (karena naiknya pengeluaran memproduksi produk), maka tingkat harga umum harus naik pula.
C.      FAKTOR YANG MEMPENARUHI HARGA PASAR
Penyebab perubahan harga pasar baru adalah :
a)      Pendapatan Konsumen, pendapatan konsumen menentukan jumlah barang dan jasa yang dapat dibeli oleh individu. Suatu pertumbuhan ekonomi tinggi mengakibatkan pendapatan lebih bagi konsumen.
b)      Preferensi Konsumen, sejak preferensi konsumen (atau selera ) suatu produk berubah, kuantitas permintaan oleh konsumen juga berubah.
c)       Biaya Produksi, faktor lain yang mempengarui harga ekulibirium adalah perubahan dalam biaya produksi.
D.      PENGARUH PEMERINTAH PADA KONDISI EKONOMI
Pemerintah mempengaruhi perekonomian melaui :
a)      Kebijkan Moneter, kebijakan pada tingkat persediaan uang suatu negara melalui tingkat suku bunga.
b)      Kebijakan Fiskal, keputusan bagaimana pemerintah harus menentukan tingkat pajak dan belanja uangnya.

Kebijakan Fiskal

Kebijakan Moneter

Tingkat Pajak Bisnis

Pertumbuhan Ekonomi (pengeluaran oleh Pelanggan)

Penerimaan

Biaya Operasional

Biaya Bunga

Pendapatan

Pajak

Pendapatan Setelah Pajak

-

-

=

-

=
















Gambar
Kebijakan Pemerintah Mempengaruhi Kinerja Bisnis

Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah. Kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan moneter, yang bertujuan men-stabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak. Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat memengaruhi variabel-variabel berikut:
·                     Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi
·                     Pola persebaran sumber daya
·                     Distribusi pendapatan
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_fiskal (diakses pada tanggal 20 Maret 2011)
Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin requirement", kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.
Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil. [1]
Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.

Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
 [2]
1.                   Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy
Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar
1.                   Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy
Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy)

Kebijakan moneter
 dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara lain : [3]
1.                   Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.
1.                   Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.
1.                   Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.
1.                   Himbauan Moral (Moral Persuasion)
Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.

Bank Indonesia
 memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia. [4]
Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain adalah kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2005 Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut sistem nilai tukar yang mengambang (free floating). Peran kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan sistem keuangan. Oleh karenanya, Bank Indonesia juga menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi volatilitas nilai tukar yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan nilai tukar pada level tertentu.
Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar atau suku bunga) dengan tujuan utama menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah. Secara operasional, pengendalian sasaran-sasaran moneter tersebut menggunakan instrumen-instrumen, antara lain operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing, penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan. Bank Indonesia juga dapat melakukan cara-cara pengendalian moneter berdasarkan Prinsip Syariah.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_moneter (Diakses pada tanggal 20 Maret 2011)


Lingkungan Eksternal

OPINI | 19 January 2011 | 21:32http://stat.ks.kidsklik.com/statics/kompasiana4.0/images/ico_baca.gifDibaca: 11269   http://stat.ks.kidsklik.com/statics/kompasiana4.0/images/img_komen.gifKomentar: 0   http://stat.ks.kidsklik.com/statics/kompasiana4.0/images/ico_nilai.gifNihil
I. Pendahuluan
Perubahan yang sangat cepat, yang terjadi dalam lingkungan bisnis telah secara otomatis menuntut setiap pelaku bisnis untuk selalu memberikan perhatian dan tanggapan terhadap lingkungannya. Hal ini mengkondisikan perusahaan untuk kemudian merumuskan strategi agar mampu mengantisipasiperubahan dan pencapaian tujuan perusahaan. Didasari atas pentingnya perumusan strategi, proses perumusan strategi merupakan suatu rangkaian kegiatan untuk menemukan strategi yang tepat bagi perusahaan. Rangkaian kegiatan yang diperlukan meliputi analisis lingkungan perusahaan, baiklingkungan internal maupun lingkungan ekstrnal. Analisis ini berguna untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dapat memperlancar ataupun menghambat perkembangan perusahaan.
Era globalisasi ekonomi yang disertai dengan pesatnya perkembangan teknologi, berdampak pada semakin ketatnya persaingan dan semakin cepatnya terjadi perubahan pada lingkungan usaha. Barang-barang hasil produksi dalam negeri saat ini sudah harus langsung berkompetisi dengan produk-produk dari luar negeri, dan perusahaan harus menerima kenyataan bahwa pesatnya perkembangan teknologi mengakibatkan cepat usangnya fasilitas produksi, semakin singkatnya daur hidup produk, dan keuntungan yang didapat pun akan semakin rendah. Lingkungan bisnis yang dihadapi oleh perusahaan perusahaan di dunia semakin bergejolak (turbulent), terutama sejak terjadinya krisis global dan perubahan pemerintahan berikut gejolak sosial di dalam negeri pada awal tahun 2009. Apalagi dengan kondisi internal kebanyakan perusahaan yang memburuk dan bangkrutnya sebagian perusahaan, menjadikan perhatian terhadap pengaruh dan dampak faktor-faktor lingkungan eksternal perusahaanmenjadi sangat penting.
Perubahan lingkungan bisnis akan terjadi setiap saat, umumnya berupa gerak perubahan dari salah satu atau gabungan faktor-faktor lingkungan luar perusahaan, baik pada skala nasional, regional maupun global. Sebagian dari dampak yang mereka timbulkan banyak terbukti telah mempengaruhidatangnya berbagai kesempatan usaha (business opportunities), tetapi banyak pula rekaman contoh kasus dari faktor eksternal ini yang menjadi kendala dalam berusaha (business threats and constraints).
Kita sering mendengar bagaimana perusahaan yang memiliki sistem organisasi yang baik dengan dukungan visi, misi dan rencana aksi business plan yang terencana tidak menjamin sukses dalam meraih laba. Bahkan banyak perusahaan ini mengalami penurunan dalam kinerja usahanya hanya karena kesalahan dalam menafsirkan skenario dan asumsi pengaruh lingkungan luar tersebut. Memasuki era liberalisasi dan globalisasi pada abad ke 21, para pimpinan perusahaan tidak dapat mengabaikan begitu saja perubahan- perubahan yang terjadi di sekeliling mereka, terutama jika mereka ingin meraih kemenangan. Semakin kukuhnya gejala globalisasi pasar dunia yang dipengaruhi langsung oleh berbagai kebijakan liberalisasi perdagangan dan investasi di Asia Pasifik, banyak membuka kesempatan berusaha bagi produsen domestik dan investor modal asing. Meluasnya jaringan organisasi dan komunikasi perusahaan global beberapa tahun sebelum terjadinya krisis perekonomian dunia, terbukti telah memberikan berbagai kesempatan berusaha bagi perusahaan-perusahaan swasta domestik di Indonesia dalam bentuk kerjasama usaha patungan (joint ventures) dan waralaba (franchising). Tetapi sebaliknya, kita saksikan bagaimana perubahan lingkungan eksternal yang berjalan dengan sangat cepatnya, seperti kejadian penyerangan gedung kembar World Trade Center danserbuan militer Amerika Serikat ke Irak, kemudian dalam sekejap memporak- porandakan keunggulan bersaing satu negara dalam pola perdagangan antar bangsa di dunia. Pengaruh buruk dampak lingkungan eksternal kadang-kadang bersifat terselubung, dan dengan kejamnya merenggut kedudukan keunggulan persaingan beberapa perusahaan domestik yang berskala kecil dan menengah.
Kita melihat bagaimana krisis perekonomian nasional yang dilanjutkan dengan berbagai krisis politik dan sosial sejak tahun 1998 pada kenyataannya telah merubah seluruh tatanan (paradigm) melakukan kegiatan berusaha dari perusahaan-perusahaan swasta nasional di negara kita. Tanpa disadari berbagaiperubahan issue non-ekonomi, seperti peristiwa bom Bali, perselisihan antar kelompok etnis, sengketa wilayah dan tuntutan kelompok Gerakan masyarakat dan huruhara, semuanya telah mengganggu pencapaian kinerja perusahaan di Indonesia dalam jangka pendek. Terakhir kali kita saksikan bagaimana datangnya Gempa di Padang telah merusak sendi-sendi perekonomian di berbagai lokalitas di kawasan Sumatra Barat. Rentetan peristiwa ini mengakibatkan lambatnya program pemulihan perekonomian nasional. Kepastian dan iklim berusaha mengalami erosi, dan risiko negara dan risikoberusaha menjadi semakin tinggi. Akhirnya dalam beberapa tahun kemudian terjadi peningkatan kasus penutupan dan kebangkrutan perusahaan.
II. Lingkungan Eksternal
Secara umum, lingkungan perusahaan dapat dikategorikan ke dalam dua bagian besar, yakni lingkungan eksternal dan lingkungan internal perusahaan. Lingkungan eksternal sendiri dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian besar lagi yakni lingkungan yang sifatnya umum dan lingkungan industri. Kategori lingkungan Eksternal perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan Umum
Lingkungan umum adalah suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal organisasi yang menyusun faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas dan faktor-faktor tersebut pada dasarnya berada di luar dan terlepas dari operasi perusahaan. Lingkungan ini hanya memiliki sedikit dampak implikasi langsung bagi pengaturan suatu organisasi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah:
a. Ekonomi
b. Sosial
c. Politik dan Hukum
d. Teknologi
e. Demografi
Dengan kata lain, Lingkungan umum adalah sekumpulan elemen-elemen dalam masyarakat yang lebih luas yang mempengaruhi suatu industri dan perusahaan-perusahaan yang ada di dalamnya. Tabel berikut menunjukkan beberapa lingkungan umum yang dapat menjadi peluang maupun ancaman bagi perusahaan.
2.Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah serangkaian faktor-faktor-ancaman dari pelaku bisnis baru, supplier, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan di antara para pesaing yang secara langsung mempengaruhi perusahaan dan tindakan dan tanggapan kompetitifnya. Semakin besar kapasitas perusahaan untuk mempengaruhi lingkungan industri, semakin besar kemungkinan perusahaan untuk menghasilkan laba di atas rata- rata. Laba di atas rata-rata adalah kelebihan penghasilan yangdiharapkan yang diharapkan seorang investor dari investor lain dengan jumlah risiko serupa.Risikoadalah ketidakpastian investor tentang laba atau rugi yang dihasilkan oleh investasi tertentu. Bagaimana perusahaan mengumpulkan dan menafsirkan informasi tentang para pesaing mereka disebut analisis pesaing. Kombinasi dari ketiga analisis ini digunakan untuk memahami pengaruh lingkungan eksternal terhadap perkembangan misi strategis, tujuan strategis dan tindakan strategis perusahaan. Jika Analisis lingkungan umum terfokus pada masa yang akan datang, maka analisis lingkungan industri terfokus pada pemahaman akan factor-faktor dan kondisi-kondisi yang akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan; dan analisis pesaing terfokus pada prediksi terhadap dinamika tindakan-tindakan, respon-respon, dan kemauan para pesaing. Secara singkat, dapat disimpulkan bahwa Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki dampak yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasional perusahaan. Kekuatan- kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri sebagai berikut:
a. Ancaman Masuknya Pendatang Baru
b. Tingkat Rivalitas Di Antara Para Pesaing yang ada
c. Tekanan dari Produk Pengganti
d. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Substitusi)
e. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok
B. Likungan Operasi
Lingkungan operasi disebut juga dengan lingkungan kompetitif atau tugas, yang terdiri atas factor-faktor dalam situasi kompetitif yang mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam memperoleh sumber daya yang dibutuhkan atau dalam memasarkan produk dan jasanya secara menguntungkan. Faktor-faktor terpenting dari lingkungan operasi ini adalah:
1. Posisi kompetitif
2. Profil pelanggan
3. Letak Geografis
4. Kondisi demografis
5. Sumber daya manusia
6. Tenaga Kerja
II.1 Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang. Ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat menghambat usaha-usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis. Sedangkan peluang adalah kondisi dalam lingkungan umum yang dapatmembantu perusahaan mencapai daya saing strategis. Proses yang dilakukan secara kontinyu untuk melakukan analisis lingkungan eksternal adalah dengan melakukan pemindaian (scanning), pengawasan (monitoring), peramalan (forecasting), dan penilaian (assessing).
Pemindaian
Melalui pemindaian perusahaan mengidentifikasi tanda-tanda awal dari perubahan potensial dalam lingkungan umum, dan mendeteksi perubahan- perubahan yang sedang terjadi. Pemindaian lingkungan merupakan hal penting dan menentukan bagi perusahaan- perusahaan yang bersaing dalam lingkungan yang sangat tidak stabil.
Pengawasan
Melalui pengawasan perusahaan mendeteksi perubahan dan trend-trend lingkungan melalui pengawasan yang berkelanjutan. Kritikal bagi pengawasan yang berhasil adalah kemampuan untuk mendeteksi makna dalam peristiwa-peristiwa lingkungan yang berbeda.
• Peramalan
Pada peramalan, analis mengembangkan proyek-proyek yang layak tentang apa yang mungkin terjadi, dan seberapa cepat, perubahan-perubahan dan trend-trend itu dideteksi melalui pemindaian dan pengawasan.
• Penilaian
Tujuan penilaian adalah untuk menentukan waktu dan signifikansi efek- efek dari perubahan-perubahan dan trend-trend lingkungan terhadap manajemen strategis suatu perusahaan. Selangkah lebih Maju tujuan penilaian adalah untuk menspesifikasi implikasi pemahaman tersebut pada organisasi. Tanpa penilaian perusahaan dibiarkan dengan data-data yang menarik, tapi tidak diketahui relevansi kompetitiifnya.
II.2. Analisis Lingkungan Industri
Industri adalah sekelompok perusahaan yang memproduksi produk- produk yang dapat saling menggantikan. Analisa lingkungan industry ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan model 5 kekuatan.
Ancaman dari Peserta Bisnis Baru
Peserta bisnis baru dapat menjadi ancaman karena membawa kapasitas produksi tambahan. Seringkali juga peserta bisnis baru memiliki sumberdaya yang substansial dan berkeinginan kuat untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar.
Analisis Pesaing
Analisis pesaing memusatkan perhatiannya pada setiap perusahaan yang bersaing secara langsung dengan sebuah perusahaan. Perusahaan perlu memahami:
• Apa yang menggerakkan pesaing, seperti yang ditunjukkan oleh tujuan-tujuan masa depannya.
• Apa yang sedang dilakukan oleh pesaing, seperti yang diungkapkan oleh strateginya saat ini.
• Apa yang diyakini oleh pesaing tentang dirinya sendiri dan tentang industri, seperti yang ditunjukkan oleh asumsi-asumsinya.
• Apa kemampuan perusahaan, seperti yang ditunjukkan oleh kapabilitasnya.
Daftar Pustaka
Hitt, Michael A, R. Duane Ireland, and Robert E.Hoskisson (2005). Strategic Management-Competitiveness and Globalization. Thomson International student edition USA (Hitt et al)
Pearce II, John.A and Richard B. Robinson (2003).


Faktor atau Elemen Lingkungan yang Mempengaruhi Dunia Usaha

April 3rd, 2010 • Related  Filed Under
Dalam dunia usaha terdapat banyak hal yang berpengaruh terhadap kesinambungan dunia usaha pada suatu daerah tertentu. Variable-variabel di bawah ini secara tidak langsung memberi efek pada suatu perusahaan. Setiap perusahaan memiliki resistansi atau daya tahan masing-masing terhadap setiap faktor yang berbeda-beda.
Faktor lingkungan yang mempengaruhi dunia usaha secara tidak langsung ini berada di luar dari elemen pihak internal dan eksternal yang telah dijelaskan pada artikel bagian lain. Secara bersamaan dengan faktor internal dan eksternal dengan faktor lingkungan mempengaruhi kondisi dunia usaha.
1. Variabel Sosial
- Faktor demografik/demografis : seperti jumlah, komposisi, dan pertumbuhan penduduk suatu wilayah atau area.
- Faktor gaya hidup : selera masyarakat, trend yang sedang digandrungi, dan lain sebagainya.
- Faktor nilai sosial : adat-istiadat, norma yang berlaku, kebiasaan, dan lain-lain.
2. Variabel Ekonomi
Berkaitan erat dengan indikator ekonomi yang bersifat umum mengukur tabungan, investasi, produktivitas, lapangan kerja, kegiatan pemerintah, transaksi perdagangan internasional, pendapatan, produk nasional dan lain sebagainya.
3. Variabel Politik
Faktor-faktor yang terkait dengan kondisi atau iklim perpolitikan di suatu daerah.
4. Variabel Teknologi
Kemajuan di bidang teknologi yang berubah-ubah dari waktu ke waktu yang terkadang sangat cepat sangat mempengaruhi dunia usaha. Perusahaan yang statis dan tidak mengikuti perkembangan teknologi cenderung tertinggal dibandingkan dengan perusahaan yang terus menerus melakukan adaptasi teknologi untuk membuat operasional usah menjadi lebih efektif dan efisien.
sumber : http://organisasi.org/faktor_atau_elemen_lingkungan_yang_mempengaruhi_dunia_usaha_bisnis_